Pengunjung mengamati varian warna ponsel keluaran terbaru iPhone 5C dalam acara keterangan pers di Apple Inc's, Cupertino, California (10/9). Ponsel ekonomis dengan casing plastik ini terdiri dari 5 warna, pink, hijau, biru, kuning dan putih. REUTERS/Stephen Lam
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perusahaan Apple meluncurkan dua seri ponsel cerdas secara bersamaan, yaitu versi premium iPhone 5S dan murah iPhone 5C.
Namun, menurut situs CNET, harga dari iPhone 5C belum cukup murah. "Sehingga jangan berharap banyak konsumen, seperti di Cina, yang bakal antre membeli ponsel ini," demikian tertulis pada situs CNET pada Rabu, 11 September 2013.
Harga iPhone 5C versi kapasitas 16 gigabita adalah US$ 99 (sekitar Rp 1,1 juta) dengan berlangganan kontrak selama dua tahun dengan perusahaan telekomunikasi yang menjadi penyalur.
Sedangkan jika dibeli secara langsung, harganya mencapai US$ 549 (sekitar Rp 6 juta). Untuk kapasitas 32 gigabita, harganya naik US$ 100.
Menurut situs Apple di Cina, iPhone 5C berkapasitas 16 gigabita dibanderol pada harga US$ 733 (sekitar Rp 8 juta). Sedangkan versi 32 gigabita seharga US$ 864 (sekitar Rp 9,5 juta). Sedangkan iPhone 5S dengan kapasitas 16 gigabita (sekitar Rp 9,5 juta).
Dengan kisaran harga ini, maka harga jual iPhone 5C terbilang masih mahal. Apalagi para pembeli yang sensitif pada harga di negara-negara Asia tidak memiliki opsi kontrak dengan perusahaan telekomunikasi.
Apple merupakan perintis industri ponsel berlayar sentuh saat meluncurkan versi pertama iPhone pada 2007. Namun, dalam tiga tahun terakhir, perusahaan menghadapi kompetisi dari piranti berbasis Android.