TEMPO.CO, Nairobi - Ilmuwan menemukan cadangan air tanah raksasa - atau aquifer - di daerah terpencil Kenya. Air yang terkandung di dalamnya begitu, kata mereka, bahkan bisa memenuhi kebutuhan air negara itu untuk 70 tahun ke depan.
Dua aquifer ini diidentifikasi di wilayah Turkana di Kenya. Cadangan air di kedua sumber itu mencapai 900 persen lebih dari cadangan air yang ada saat ini di seluruh Kenya. Danau bawah tanah itu ditemukan oleh Radar Technologies International.
Menurut para ilmuwan yang terlibat dalam proyek itu, penemuan ini bisa mengubah wajah Kenya, yang dikenal kering dan tandus, selamanya. Tiga aquifer lainnya telah terdeteksi namun perlu pengeboran untuk memprediksi kandungannya.
Dari 41 juta orang di Kenya, 17 juta orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, dan 28 juta orang tidak memiliki sanitasi yang memadai, menurut UNESCO. Kekerasan karena memperebutkan sumber daya alam yang langka ini sering pecah di wilayah Turkana.
Sumber air yang ditemukan di Turkana menyimpan minimal 250 miliar meter kubik air, bisa memenuhi kebutuhan air seluruh Kenya sebesar 17 persen. RTI mengatakan tiga aquifer belum dikonfirmasi lainnya bisa menyimpan hingga 30 miliar meter kubik air.
Judi Wakhungu, sekretaris menteri di Kementerian Lingkungan, Air, dan Sumber Daya Alam Kenya mengatakan bahwa penemuan ini membuka pintu untuk masa depan yang lebih sejahtera bagi rakyat Turkana dan seluruh bangsa Kenya. "Kabar tentang cadangan air ini datang pada saat pasokan air yang dapat diandalkan sangat dibutuhkan," kata Wakhungu dalam sebuah pernyataan.
Temuan ini menunjukkan bagaimana "ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan kontribusi bagi industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi, dan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial terkait akses terhadap air," kata Gretchen Kalonji, asisten direktur jenderal UNESCO untuk ilmu alam.
AP | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya