Rakuten Ingin Bantu Pasarkan Produk Papua

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 13 September 2013 19:23 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia jasa e-commerce atau belanja online, Rakuten, berencana mendorong distribusi produk bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Proyek yang diberi nama HOPE ini dimulai pada November mendatang, untuk wilayah Wamena, Papua. Perusahaan pun menggandeng perusahaan logistik, Caraka Grup.

Program tersebut diharapkan dapat meminimalkan pengeluaran warga Wamena. Sebab di wilayah tersebut, terdapat perbedaan harga barang yang sangat tinggi dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.

Rentang perbedaan harga barang di Wamena antara 50 hingga 129 persen. Hal tersebut dikarenakan tingginya biaya akses geografis.

"Kami ingin lebih mensejahterakan warga lokal," kata Presiden Direktur and Chief Executive Officer Rakuten Indonesia, Ryota Inaba, di Jakarta, Jumat 13 September 2013.

Selain membantu meminimalkan pengeluaran, program ini juga bertujuan membantu masyarakat untuk memasarkan produknya, sehingga bisa dipasarkan hingga ke luar Wamena. "Selama ini masyarakat Wamena menjual produknya terbatas di pasar tradisional," ujar Inaba.

Mengenai mekanisme pembayaran, kini dapat dilakukan melalui debit Bank Mandiri. Sebelumnya, pembelian barang lewat Rakuten dilakukan lewat kartu kredit Master Card, transfer rekening, dan Cash On Delivery (COD).

Adapun CEO Caraka Group, Rocky J. Pesik, menyebutkan, pengiriman barang ke Wamena jumlahnya sangat tinggi. "Setiap harinya, pesawat kami bisa mengangkut hingga 60 ton," katanya.

Namun, ia menyayangkan, barang yang dibawa ke luar dari wilayah Wamena jumlahnya sangat minim. Bahkan hampir tidak ada.

Dengan adanya program HOPE, dia berharap potensi ekonomi masyarakat Papua dapat dioptimalkan. "Padahal banyak sekali kerajinan tangan dan makanan khas Papua yang dapat dipasarkan," kata Pesik


Hingga kini, merchant yang menjual produknya di Rakuten berjumlah 500. Adapun jumlah produk yang dipasarkan mencapai 500 ribu unit.

Direktur Rakuten, Yasunobu Hashimoto, menyebutkan, mayoritas produk yang paling banyak dibeli melalui Rakuten adalah produk non elektronik. "Terdiri dari produk fashion, kosmetik, dan makanan," kata dia.

Meski enggan menyebutkan angka spesifiknya, namun Hashimoto menargetkan peningkatan sebanyak tiga kali lipat. "Tentunya disertai dengan penambahan jumlah customer," kata Hashimoto.

Setelah berpisah dari MNC, Rakuten meresmikan kantor barunya di Jakarta. Perusahaan asal Jepang ini kini berkantor di Kota Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan.

SATWIKA MOVEMENTI




Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Berita terkait

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

28 Februari 2019

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.

Baca Selengkapnya

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

24 November 2018

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.

Baca Selengkapnya

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

3 Oktober 2018

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

14 Juni 2018

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.

Baca Selengkapnya

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

28 Juni 2017

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

Lazada didirikan pada tahun 2012 dengan kantor pusatnya di Singapura

Baca Selengkapnya

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

20 Juni 2017

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

Dengan memanfaatkan situs penyedia harga tiket pesawat dan hotel, semakin banyak pengeluaran yang bisa dihemat.

Baca Selengkapnya

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

14 Juni 2017

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

Jakarta Great Online Sale (JGOS) 2017 hadir memberikan diskon
hingga 95 persen.

Baca Selengkapnya

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

13 Juni 2017

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

Amazon diprediksi bakal mengalahkan Apple dan Google untuk menjadi perusahaan pertama bernilai US$ 1 triliun.

Baca Selengkapnya

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

10 Juni 2017

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

Selain faktor keamanan, pertimbangan harga menempati peringkat kedua sebesar 85,5 persen, diikuti oleh kenyamanan 85,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

4 Juni 2017

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

Bukalapak meluncurkan program BukaEmas, jual beli emas secara online dan murah.

Baca Selengkapnya