Bumi Bisa Bertahan 1,75 Miliar Tahun Lagi  

Reporter

Jumat, 20 September 2013 04:00 WIB

Dua orang aktivis lingkungan melakukan aksi teaterikal memperingati hari Bumi di Malang, Jawa Timur, (22/4). Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi bumi yang telah rusak akibat ulah manusia. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta--Riset ilmiah menunjukkan bahwa Bumi diperkirakan sudah berusia 4,5 miliar tahun. Planet Biru ini menyokong beragam evolusi makhluk hidup dan mengalami berbagai peristiwa mulai dari bencana alam hingga tabrakan asteroid selama periode itu. Penasaran sampai kapan planet biru ini mampu bertahan?

Penelitian terbaru menunjukkan planet ketiga dalam sistem tata surya ini bisa mendukung kehidupan hingga 1,75 miliar tahun lagi. Itulah kalkulasi usia habitat di Bumi selama tidak ada bencana nuklir hebat, tabrakan asteroid atau intervensi alam lainnya yang mampu menghancurkan planet.

Meski Bumi bisa bertahan dengan segala macam skenario bencana terdahsyat, kekuatan astronomi yang luar biasa tetap saja membuat planet itu tak bisa ditinggali lagi. Di masa datang, antara 1,75 hingga 3,25 miliar tahun dari sekarang, Bumi diprediksi keluar dari jalurnya di tata surya dan masuk ke "zona panas" mendekati matahari.

Perubahan suhu ekstrim adalah ancaman besar bagi kehidupan manusia dan bentuk kehidupan kompleks lainnya. “Manusia sudah kesulitan dengan adanya perubahan kecil suhu. Sementara dalam kondisi ekstrim hanya mikroba tertentu yang bisa bertahan,” kata Andrew Rushby, peneliti dari Universitas East Anglia di Inggris.

Keberadaan air menjadi kunci penting sebuah habitat layak atau tidak. Habitat layak sebuah planet seperti Bumi, dalam sistem tata surya mana pun, dipengaruhi oleh jarak planet dari mataharinya agar bisa memiliki air cair. Semakin dekat ke matahari lautan di Bumi akan menguap karena perubahan suhu ekstrim. Tentu saja kehidupan di Bumi termasuk manusia akan musnah sebelum planet masuk ke zona panas.

<!--more-->

Rushby dan koleganya mengembangkan perangkat untuk mengukur usia evolusi kehidupan planet. Dalam riset yang dimuat di jurnal Astrobiologi pekan ini, mereka mengukur Bumi dan delapan planet yang masuk dalam zona habitat yang bisa dihuni termasuk Mars. Usia habitat Bumi diperkirakan mencapai 7,79 miliar tahun. Sementara usia habitat planet lain berkisar antara satu hingga 54,7 miliar tahun.

Fokus utama peneliti kini bagaimana mencari kehidupan di planet lain dan bukan cuma menentukan kapan Bumi mati. Ini berhubungan dengan proses evolusi di Bumi yang sangat kompleks dan terjadi dalam waktu yang panjang. Sel sederhana pertama muncul empat miliar tahun lalu. Serangga muncul baru 400 juta tahun yang lalu disusul oleh kehadiran dinosaurus 100 tahun kemudian. Tanaman berbunga sendiri baru muncul sekitar 130 juta tahun yang lalu.

"Manusia modern saja baru ada dalam 200 ribu tahun terakhir ini, jadi butuh waktu yang sangat panjang bagi satu bentuk kehidupan untuk berkembang," kata Rushby.

Hingga saat ini belum ada planet lain yang kualitasnya sama dengan Bumi untuk menyokong kehidupan. "Jika kita harus pindah ke planet lain, Mars adalah opsi terbaik," kata Rushby. "Planet itu dekat dan akan tetap berada dalam zona aman hingga masa aktif matahari berakhir, sekitar enam miliar tahun dari sekarang."

SCIENCEDAILY | LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World


Baca juga:
Aneh, Otak Manusia Ini Sangat Mulus

Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone

BlackBerry Luncurkan Z30 Minggu Depan

BlackBerry Z30 Siap Lawan Galaxy S4 dan iPhone 5S

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya