LIPI Temukan Teknologi Sperma Sexing untuk Sapi

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 29 September 2013 14:44 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Bengkulu - Populasi sapi dan kerbau tahun ini mengalami penurunan cukup besar. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lukman Hakim, mengatakan Indonesia kini krisis bibit sapi karena sebagian besar sapi berkualitas bagus banyak dijual dan dipotong.

"Jadi kualitas sapi kita makin hari makin menurun. Yang bagus-bagus dipotong," kata Lukman saat ditemui di Bengkulu, Sabtu, 28 September 2013.

Berdasarkan hasil sensus ternak 2013, populasi sapi dan kerbau pada 1 Mei 2013 tercatat 14,2 juta ekor atau turun 15 persen dibanding hasil pendataan tahun lalu. Tahun lalu, populasi sapi dan kerbau tercatat 16,7 juta ekor.

Untuk mengatasi berkurangnya populasi sapi, LIPI berhasil menemukan teknologi inseminasi buatan dengan sperma sexing. Teknologi inseminasi buatan menggunakan sperma sexing akan menghasilkan anak sapi dengan jenis kelamin sesuai harapan, bisa memilih jantan atau betina.

"Tingkat akurasi teknologi ini untuk menentukan jenis kelamin sapi mencapai 96 persen. Artinya, dalam 100 sapi, ada 96 yang sesuai. Ini suatu kemajuan karena secara teoretis saat itu tingkat presisinya hanya 80 persen," ujar Lukman.

Syahruddin Said, peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI yang terlibat dalam proyek ini, mengungkapkan teknologi sperma sexing adalah salah satu upaya untuk menjawab masalah pemenuhan kebutuhan daging nasional. Teknologi ini juga dapat menentukan struktur populasi dalam suatu kawasan peternakan sapi.

Lewat teknologi ini, jenis kelamin dari pedet (anakan sapi) dapat ditentukan sejak awal. Perbandingan jenis kelamin dalam populasi di peternakan bisa diatur. "Sangat strategis untuk peternakan sapi susu dengan memilih sapi betina, dan sapi daging dengan memilih sapi jantan," tulis Syahruddin dalam katalog informasi LIPI saat pameran LIPI Expo, di Bengkulu.

Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI telah berhasil mengaplikasikan teknologi sperma sexing dengan hasil S/C (inseminasi buatan per konsepsi) 1,37. Pada penelitian 2005 lalu, tercatat tingkat keberhasilan kelahiran sesuai dengan harapan adalah 81 persen.

Sexing atau pemisahan sperma adalah kegiatan yang bertujuan untuk memisahkan spermatozoa yang membawa sifat kelamin jantan dengan betina. Teknologi ini bertujuan untuk menjawab tingginya permintaan peternak terhadap pedet atau anak sapi jantan potong karena harga jualnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak betina.

Awalnya, sperma dikoleksi dari sapi jantan. Selanjutnya, dilakukan pemisahan sperma dengan kromosom X yang akan menjadi cikal anakan betina dan sperma kromosom Y yang menjadi anakan jantan.

Pemisahan sperma dilakukan dengan filtrasi menggunakan kolom BSA (Bovine Serum Albumin). Pemisahan kolom BSA ini terdiri atas BSA 5 persen menghasilkan 2 mililiter sperma X, dan BSA 10 persen menghasilkan 2 mililiter sperma Y. Konsentrasi BSA 5-10 persen memberikan hasil optimum dalam memisahkan sperma X dan Y pada sapi.

Sperma yang sudah dipisahkan kemudian disedot, dimasukkan dalam straw untuk disimpan dan dibekukan. Proses pembekuan dibantu dengan nitrogen cair dan disimpan pada suhu -196 derajat Celsius. Barulah sapi dapat diinjeksi dengan sperma tersebut untuk menentukan jenis kelamin.

Selain teknologi sperma sexing, LIPI lebih dulu mengembangkan teknologi transfer embrio. Teknologi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan pejantan dan betina unggul dalam memproduksi bibit unggul ternak. Melalui teknologi transfer embrio, seekor betina mampu memberikan keturunan lebih dari 25 ekor per tahun.

ROSALINA


Berita Terpopuler
Jawaban Prudential atas Surat Edaran Klaim AQJ
Jokowi Ingin Lebarkan Tiga Trotoar Ini
Tahun Depan Seluruh Kawasan DKI Punya Trotoar

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya