Tawon Raksasa Teror Warga Cina  

Reporter

Senin, 30 September 2013 16:50 WIB

Lv Kongjiang di kerumuni tawon di Shaoyang, Provinsi Hunan, Cina. REUTERS/China Daily

TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina mengeluarkan peringatan agar warganya waspada ketika berjalan-jalan di lahan terbuka atau area pepohonan. Peringatan ini keluar setelah 28 orang tewas disengat hornet, sejenis tawon raksasa dengan penyengat beracun. Sementara itu, ratusan orang di kota-kota di Cina bagian tengah dilaporkan terluka dan harus mendapatkan perawatan intensif akibat gelombang serangan tawon itu.

Hornet raksasa Asia (Vespa mandaria) diduga menjadi pelaku serangan. Tawon ini memiliki ukuran terbesar di antara serangga sejenis. Panjang tubuhnya mencapai lima sentimeter. Tawon dengan sengat sepanjang enam milimeter ini menyalurkan racun saraf yang kuat ketika mereka menyengat korban.

Kebanyakan serangan tawon ini terjadi di Provinsi Shaanxi. Seorang pria yang menjadi korban sengatan dikabarkan sampai menderita kerusakan ginjal. Pria itu menyebutkan bahwa dia sudah dikejar hornet sejauh 200 meter sebelum akhirnya disengat. Seorang wanita berusia 55 tahun dilaporkan mendapat sengatan hingga 200 kali dan harus dirawat di rumah sakit selama sebulan.

Di Kota Ankang saja ada 18 orang yang tewas akibat disengat tawon ini. Korban luka akibat disengat tawon juga berjatuhan di Kota Hanzhong dan Shanluo. Tawon serupa juga pernah membunuh 36 orang dan mencederai 715 warga pada periode 2002-2005. Kasus sengatan tawon lebih parah tahun ini karena dipengaruhi oleh perubahan cuaca.

Perilaku agresif hornet diduga disebabkan oleh cuaca panas yang menyokong perkembangbiakan serangga itu. Serangan ini diprediksi bisa berlangsung hingga November nanti. Selain itu, juga karena banyaknya orang yang pindah ke area yang dikenal menjadi wilayah hornet raksasa Asia. Li Jiuzhou, Wakil Direktur Asosiasi Industri Peternakan Lebah dan Tawon Shaanxi, menyatakan bahwa tawon dalam satu sarang bisa mencapai ribuan ekor. Namun tawon akan menyerang manusia jika mereka terusik.

"Pasien yang disengat lebih dari 10 kali sebaiknya mencari pengobatan, sementara mereka yang mendapat sengatan lebih dari 30 kali harus segera mendapatkan perawatan," ujar petugas Pusat Pengendalian Penyakit di Shaanxi, seperti dikutip The South China Morning Post, Senin, 30 September 2013.

Rumah sakit di wilayah itu membentuk tim khusus untuk menangani korban sengatan tawon. Sementara itu, lebih dari 300 sarang tawon sudah dipindahkan dari permukiman warga.

Tawon raksasa ini dikenal sebagai predator rakus yang memangsa belalang, lebah, dan serangga besar lainnya. Hornet dikenal bisa memusnahkan sarang lebah yang berisi ribuan ekor dengan menggigit kepala lebah hingga putus lalu mencuri madu dan larva mereka. Hornet ini bisa menjelajah hingga 100 kilometer dalam sehari dan kecepatan terbangnya mencapai 40 kilometer per jam.

GUARDIAN | LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA


Terpopuler
Megawati: Mbok Jangan Terlalu Tegang Dik Jokowi
Jusuf Kalla Dukung Lurah Susan
Mega: Gaji Pak Jokowi dan Ganjar Berapa?
Pesawat Buatan Habibie Diluncurkan 2016
Megawati Isengi Sultan Yogya dengan Gigi Palsu

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

33 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

47 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya