TEMPO.CO, London - Pinguin, terutama yang hidup di kebun binatang, ternyata memiliki musuh tersembunyi: nyamuk malaria. Menurut Dr Allison N. Wack, dokter hewan di Kebun Binatang Maryland di Baltimore, malaria kini menjadi penyebab utama kematian pinguin yang berada di luar ruangan. "Jika tidak diobati, penyakit ini mungkin akan membunuh setidaknya setengah dari burung yang terinfeksi," katanya.
Nyamuk malaria terutama penyerang penguin di penangkaran. Ancaman itu begitu besar sehingga kini banyak kebun binatang memberikan pil anti-malaria, kata Dr Richard Feachem, direktur kesehatan global di University of California San Francisco. Tahun lalu, enam penguin Humboldt di Kebun Binatang London meninggal karena malaria.
Serangan malaria pada pinguin pertama didiagnosis hampir satu abad yang lalu. Saat itu, malaria diketahui menyerang penguin Raja pada 1926. Wabah malaria pada penguin terbaru juga dilaporkan terjadi di banyak kebun binatang, antara lain di Baltimore, seoul, Wina, dan Washington DC. Dari bulan Mei sampai September tahun itu, 38 dari 46 penguin Magellan di kebun binatang Blank park, Amerika Serikat mati akibat serangan malaria.
Malaria selama ini merupakan momok untuk populasi di daerah beriklim tropis, menewaskan sekitar 660 ribu orang setahun. Sedang avian malaria adalah endemik di berbagai negara, kecuali di daerah kutub yang dingin dan pada beberapa pulau Pasifik.
Menurut Christine Sheppard, mantan Kepala Bagian Unggas di Kebun Binatang Bronx, sebagian besar spesies burung telah membangun kekebalan alami terhadap malaria. "Hanya penguin yang mengalami masalah," katanya.
Namun nyamuk pembawa malaria yang menyerang penguin adalah spesies nyamuk yang spesifik, yang hanya menggigit burung atau reptil dan cenderung tidak menggigit mamalia. "Malaria unggas membawa strain parasit Plasmodium yang tidak menginfeksi manusia," kata Dr Paul P. Calle , kepala dokter hewan untuk Wildlife Conservation Society, yang mengelola kebun binatang New York.
NEW YORK TIMES | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya