TEMPO.CO, Kiev - Astronom Ukraina menemukan sebuah asteroid raksasa yang tengah bergerak menuju Bumi. Berdasarkan perkiraan mereka, asteroid dengan lebar 400 meter ini kemungkinan menghantam planet kita pada 26 Agustus 2032. Dampak hantaman setara dengan kekuatan 50 kali ledakan bom nuklir.
Keberadaan asteroid telah diverifikasi oleh setidaknya 27 pengamatan yang berbeda di beberapa negara selama seminggu terakhir. NASA, menurut harian The Independent, telah memasukkannya ke dalam daftar objek angkasa luar yang berisiko bagi Bumi.
Asteroid yang diberi kode nama 2013 TV135 kini ditambahkan dalam skala Torino yang mengukur risiko dari semua objek yang bisa mencapai Bumi dalam 100 tahun ke depan, walau peluangnya hanya 1:63 ribu. Menurut NASA hanya ada satu asteroid yang berada dalam skala 1:10 yang bisa menghantam bumi.
Gennady Borisov dari Krimea Astrophysical Observatory mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass, asteroid itu ditemukan pada 12 Oktober saat ia menonton konstelasi Giraffe sebagai bagian dari program pencarian komet. "Saat itulah terlihat asteroid yang bergerak cepat dan relatif dekat," katanya.
Jika sampai menjangkau bumi, katanya, asteroid 2013 TV135 akan menyebabkan kerusakan seluas sekitar 100.000 mil persegi, setara dengan kekuatan sekitar 2.500 megaton TNT atau 2.500 hulu ledak nuklir standar.
Para astronom mengatakan bahwa mereka akan terus mengevaluasi risiko yang ditimbulkan oleh 2013 TV135.
INDEPENDENT | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya