Sebuah rumah di tepi pantai rubuh diterjang angin topan Haiyan di Legazpi, propinsi Albay, Filipina, (8/11). Topan Haiyan tercatat sebagai topan terkuat yang pernah menerjang Filipina. AP/Nelson Salting
TEMPO.CO, Manila – Dunia dibuat terhenyak dengan kehadiran topan Haiyan di Filipina yang kemudian juga menghantam Vietnam dan Cina. Topan yang bernama “manis” ini meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Filipina, dengan kerusakan terparah di kota Tacloban.
Nama ini tidak sembarangan dipilih. Nama-nama tofan yang melanda Pasifik barat dan Laut Cina Selatan diusulkan oleh 14 negara di wilayah ini, termasuk Jepang, Cina, Laos, Amerika, dan Filipina. Kelompok negara ini tergabung dalam Typhoon Committee for the Western North Pacific and the South China Sea.
Berbeda dengan nama-nama badai di Atlantik, badai di Pasifik dan Laut Cina Selatan tidak diurut sesuai abjad. Badai di wilayah ini menggunakan nama dari daftar yang berisi 140 nama yang diusulkan komite ini. Nama-nama badai ini bisa berasal dari nama tanaman, tempat, tokoh dalam mitologi, dan nama permata.
Dalam daftar terkini, nama yang tercantum adalah Damrey yang berarti “gajah” dalam bahasa Khmer. Damrey melanda Cina pada musim panas 2012 lalu. Sementara itu, Haiyan berada dalam urutan ke-44 di daftar tersebut.
ANINGTIAS JATMIKA | BUSINESS GHANA | WALL STREET JOURNAL
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.