Seorang pengunjung mencoba ponsel contoh di acara peluncuran ponsel pintar HTC One di London, Inggris, Selasa (19/2). HTC One dibuat dengan aluminium unibody tanpa celah berlayar 4,7 inci. REUTERS/Toby Melville
TEMPO.CO, London - Dari semua permusuhan dalam perkara paten yang berkecamuk di dunia ponsel cerdas selama beberapa tahun terakhir, perseteruan antara HTC dan Nokia menjadi salah satu yang paling brutal.
Setelah memaksa HTC untuk mengubah mikrofon dan radio di perangkat One, Nokia kini memenangkan putusan kunci yang melarang HTC One Mini dijual di Inggris, yang efektif berlaku mulai 6 Desember.
Penjualan HTC One juga masih berisiko diblokir, tetapi hakim dalam kasus ini mengakui bahwa pelarangan model Mini "cukup" menyebabkan kerugian pada produsen yang sudah berisiko mengalami penurunan penjualan dengan cepat itu. Juri pun memberikan waktu bagi HTC untuk mengajukan banding.
Adapun HTC menyatakan bahwa komponen hardware itu terlalu kecil untuk membenarkan larangan langsung pada One. Namun HTC masih harus menangguhkan impor ke Inggris sampai sidang kedua mencapai kesimpulan.
Paten cenderung menjadi aliran pendapatan yang semakin penting bagi Nokia setelah menyelesaikan penjualan perangkat dan layanan bisnisnya kepada Microsoft.
Perusahaan itu sebelumnya memerinci fokus masa depannya untuk Unit Advanced Technologies yang menangani paten lisensinya. Nokia mengatakan unit bisnis itu akan menandatangani lebih banyak perjanjian dengan perusahaan yang saat ini "tanpa lisensi", dan mulai melisensi hak paten yang mereka biarkan tanpa lisensi, sementara mereka menjalankan bisnis handset.