TEMPO.CO, New York - Ron Jeremy, salah satu bintang film porno ternama sepanjang masa, memprotes eksperimen laboratorium dengan menggunakan alat kelamin tikus. Pria yang populer dengan julukan "landak" ini bergabung dengan organisasi penyayang hewan, PETA, untuk memprotes penggunaan tikus untuk penelitian tentang seks.
Salah satu eksperimen yang dia protes dilakukan oleh Johns Hopkins University, yang meneliti disfungsi ereksi. Tikus yang menjadi obyek penelitian dibius sebelum penisnya dikuliti, lalu dirangsang secara elektrik, disuntik dengan bahan kimia, dan kemudian jaringan dipotong dan dibekukan.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Direktur Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH), Francis Collins, Jeremy menulis ia terkejut lembaga itu menghabiskan jutaan dolar setiap tahun hanya untuk meneliti perilaku seksual dengan menyakiti hewan. "Ketika orang-orang di seluruh negeri sedang berjuang untuk mengatasi meningkatnya biaya perawatan kesehatan, mengapa NIH justru membuang jutaan dolar untuk mendanai penelitian yang menyakiti tikus," tulisnya.
Ia menyatakan dirinya layak disebut pakar seks dan memiliki lebih dari 1.700 film untuk membuktikannya. "Dan saya tahu betapa pentingnya untuk memiliki kelamin dan menikmati seks. Dan saya tak habis pikir ada orang yang dengan alasan apapun memotong alat kelamin hewan," katanya.
Menanggapi protes itu, pihak Johns Hopkins University mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para peneliti menggunakan tikus laboratorium dan menaati aturan yang ketat untuk memastikan perlakuan yang manusiawi.
"Penelitian ini bukan sekadar tentang perilaku seks, tapi lebih jauh lagi tentang mencari terapi yang pas untuk kanker prostat," kata Kim Hoppe, juru bicara Hopkins.
INDEPENDENT | TRIP B
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya