TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari terakhir, serangan malware menghampiri server iklan Yahoo yang turut mengancam sistem keamanan mereka. Akibat serangan itu, ribuan pengguna di sejumlah negara menjadi korban.
Dalam blog-nya, lembaga pemerhati keamanan dunia maya, Fox-IT, menyebutkan serangan muncul lewat iklan Yahoo yang seolah terlihat seperti iklan resmi. “Klien yang berkunjung ke Yahoo.com menerima iklan yang berasal dari tautan ads.yahoo.com, beberapa di antaranya mengandung malware,” tulis mereka seperti dilansir CNN, Senin, 6 Januari 2014.
Lembaga asal Belanda ini memperkirakan ribuan orang terserang malware per jamnya. “Tingkat infeksinya mencapai 9 persen, setiap jam 27 ribu pengguna menjadi korban,” tulis mereka seperti dikutip CNN, Senin, 6 Januari 2014.
Negara dengan jumlah korban terbanyak adalah Rumania, Inggris Raya, dan Prancis. Namun tidak dijelaskan secara detail mengapa pengguna Yahoo di ketiga negara tersebut yang paling banyak terserang.
Belum jelas siapa pelaku di balik aksi tersebut. Fox-IT memperkirakan latar belakang penyerangan terkait motivasi ekonomi.
Kerugian terhadap pengguna yang terinfeksi malware yaitu peretas dapat mengakses dan membobol server. Yahoo langsung memperketat pengawasan serta memblokir sejumlah iklan.
“Kami memberikan pengamanan secara serius bagi pengguna. Kami menyaring iklan yang tidak sesuai dengan standar atau terdeteksi malware, khususnya di wilayah Eropa. Selanjutnya kami akan menghapus iklan tersebut,” demikian pernyataan Yahoo.
Mereka memastikan serangan tidak terjadi di wilayah Asia Pasifik, Amerika Utara, dan Amerika Latin. “Pengguna yang mengakses Yahoo lewat Mac dan perangkat bergerak dipastikan tidak mengalami ancaman."