MNC Tencent Berencana Uji Coba Server Lokal  

Reporter

Kamis, 9 Januari 2014 20:00 WIB

Aplikasi chatting di ponsel WeChat mulai masuk Indonesia dengan menggandeng bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo.

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan pesan instan WeChat, PT MNC Tencent, berencana melakukan uji coba terhadap server lokal untuk mengetahui kemampuan dan daya tampungnya. Uji coba dilakukan lewat aplikasi MNC News dan WeChat Football. Keduanya menggunakan server yang ada di Jakarta.

Hal tersebut berkaitan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Secara Digital dan Penyiaran Multipleksing Melalui Sistem Terestrial. Penyelenggara sistem elektronik harus menempatkan data center atau pusat data di Indonesia.

"Kami mendukung aturan pemerintah tersebut, namun dilihat dulu apakah server existing kami mampu atau tidak menampung trafik MNC News dan WeChat Football," kata Chief Operating Officer MNC Tencent, Bagus Binatoro, di Jakarta, kemarin.

Dia mengakui perusahaannya belum siap untuk mendirikan pusat data di Indonesia. "Kami akan mengimplementasikannya secara bertahap," kata Bagus.

Saat ini MNC Tencent masih menggunakan server yang berpusat di Cina untuk menjalankan aplikasi WeChat. Server tersebut menjalankan layanan WeChat di seluruh dunia.

Bagus mengatakan, sebenarnya tidak ada kendala bagi perusahaan untuk mendirikan pusat data di Indonesia. Menurut dia, MNC Tencent masih berfokus untuk memacu jumlah pengguna WeChat dan meningkatkan layanannya. "Jangan sampai kita buru-buru memindahkan data center tetapi pelayanannya menurun."

Dia mengatakan, peningkatan infrastruktur di Indonesia akan mendorong pertumbuhan pengguna perangkat bergerak. Ini juga dipengaruhi oleh tingginya penggunaan produk digital, salah satunya aplikasi pesan instan.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya