TEMPO.CO, Tokyo – Sering kali wanita kebingungan menentukan pilihan cinta yang begitu banyak. Mereka tidak tahu mana yang cinta palsu dan mana yang cinta sejati. Hal ini menginspirasi sebuah perusahaan Jepang, Ravijour, membuat sebuah bra yang diklaim bisa menjadi pengetes cinta sejati kaum hawa.
Dilaporkan Rocket News 24, bra pengetes cinta sejati ini diklaim sebagai pakaian dalam pertama di dunia ilmiah yang direkayasa untuk wanita sehingga mereka benar-benar bisa membaca sinyal di tubuhnya.
Cara kerjanya, bra ini tak bisa terbuka tanpa “cinta sejati”. Ketika mereka menemukannya, bra ini akan membuka kaitnya secara otomatis.
Sebuah sensor yang bisa mengukur denyut jantung wanita dipasang di bra ini. Data mengenai denyut jantung kemudian dikirim ke aplikasi khusus di ponsel. Aplikasi ini akan menganalisis denyut jantung yang berdetak di dada wanita.
Umumnya, saat bertemu dengan seseorang yang tepat, denyut jantung akan memiliki detak yang berbeda. Saat mencapai batas yang telah ditentukan inilah kait bra kemudian akan terlepas dengan sendirinya.
Jadi, aplikasi ini kemudian menghitung “Kadar Cinta Sejati” berdasarkan perubahan dalam denyut jantung dari waktu ke waktu.
Perusahaan yang memiliki slogan, “Kami akan melakukan apa pun untuk kebutuhan wanita” ini berharap kaum hawa tidak salah langkah dalam memilih pasangan. Meski kadang-kadang cinta tak bisa diukur dengan begitu gampang.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
