Air Liur Bisa Prediksi Gangguan Jiwa Saat Dewasa  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 18 Februari 2014 08:09 WIB

Seorang pasien gangguan jiwa di Yayasan Galuh di Kampung Sepatan Gang Bambu Kuning IX, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, London - Jangan main-main dengan liur Anda. Kini gangguan kejiwaan bisa diteropong melalui tes air liur di masa muda.

Tes air liur untuk remaja laki-laki dengan gejala depresi ringan dapat membantu mengidentifikasi apakah mereka akan mengembangkan depresi berat di kemudian hari. Demikian hasil penelitian baru yang dilakukan tim University of Cambridge.

Peneliti mengukur bahwa pada remaja laki-laki dengan hormon stres kortisol tinggi serta gejala depresi ringan, dia akan 14 kali lebih mungkin menderita depresi klinis di kemudian hari. Hal sebaliknya tak ditemukan pada mereka yang memiliki tingkat hormon kortisol rendah atau normal.

Tes dilakukan terhadap remaja laki-laki dan perempuan, tetapi ditemukan paling efektif pada remaja laki-laki.

Sekitar satu dari enam orang menderita depresi klinis di beberapa titik dalam hidup mereka. Gangguan kesehatan mental pertama biasanya muncul sebelum usia 24 tahun. Saat ini tidak ada tes biologis untuk memprediksi datangnya depresi.

"Ini adalah cara baru dalam memandang penyakit mental," kata Joe Herbert dari University of Cambridge dan salah satu peneliti. "Anda tidak bisa bergantung hanya pada apa yang pasien katakan pada Anda, tapi Anda juga bisa mengukurnya dengan pemeriksaan fisik pasien."

Herbert menyatakan tes baru ini sama seperti tes yang dilakukan untuk masalah kesehatan lainnya. Pada penyakit jantung, ia mencontohkan, dilakukan dengan mengevaluasi hal-hal seperti kolesterol dan gula darah untuk menentukan risiko di kemudian hari.

Herbert dan koleganya di University of Cambridge mengamati lebih dari 1.800 remaja berusia 12 sampai 19 tahun. Kadar kortisol mereka diperiksa melalui air liur. Gejala depresi dilacak dan didiagnosa sampai tiga tahun kemudian. Penelitian ini dibiayai oleh Wellcome Trust dan hasilnya dipublikasikan secara online Senin di jurnal Proceedings of the National Academies of Science.

Para ahli menyatakan bahwa kortisol dapat mempengaruhi anak laki-laki dan perempuan dengan cara berbeda. "Semua hormon, termasuk hormon seks, mempengaruhi fungsi otak dan perilaku," kata Dr Carmine Pariante, seorang profesor psikiatri biologi di Institute of Psychiatry di King College London. Dia tidak terlibat dalam studi ini.

Pariante mengatakan hormon spesifik gender--androgen untuk pria dan estrogen dan progesteron untuk wanita--mungkin bereaksi secara berbeda terhadap kortisol dan bisa menjelaskan perbedaan dalam risiko untuk remaja laki-laki dan perempuan.

Pariante mengatakan tes air liur itu bisa membantu menargetkan bantuan psikologis seperti terapi oral untuk anak laki-laki berisiko terkena depresi. Cara ini semakin memudahkan untuk mencari tanda-tanda fisik di tubuh pasien penyakit kejiwaan, bukan mengandalkan secara eksklusif pada diagnosis berdasarkan konsultasi pasien.



AP | TRIP B




Berita Terpopuler
Wali Kota Risma Didesak Mundur karena Tolak Tol?
Beredar Foto Sakaw Diduga Roger Danuarta
Roger Danuarta Positif Pakai Heroin
Roger Danuarta Masih Tak Sadar Saat Ditemukan
Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya