TEMPO.CO, Maine - Angkatan Laut Amerika Serikat akan menggunakan senjata laser pertamanya musim panas ini. Selain itu, mereka berharap bisa menambahkan railgun elektromagnetik pada arsenalnya pada 2016.
"Laser Weapon System yang terlihat seperti meriam putih modern itu bakal ditempatkan di USS Ponce, yang bertugas di Timur Tengah," tulis Mashable, Rabu, 19 Februari, mengutip AP.
Senjata itu dirancang untuk menembakkan sinar energi inframerah tak terlihat yang dapat menembus drone dan kapal kecil yang mengancam pasukan AS di Teluk Persia. Adapun railgun akan dipergunakan untuk menghadapi target yang lebih besar, seperti kapal perang. Angkatan Laut AS ingin menggunakan kedua senjata itu karena hemat biaya.
Tidak seperti peluru, laser tidak pernah habis, dan jauh lebih murah daripada amunisi konvensional. Menggunakan railgun juga lebih murah dibanding menggunakan rudal biasa karena pengoperasiannya hanya membutuhkan listrik dan proyektil kecil.
Cara kerjanya adalah: pengguna menempatkan proyektil pada dua rel konduktor paralel, yang memanfaatkan muatan listrik untuk mempercepat proyektil, dan mengirimkannya ke arah target dalam enam sampai tujuh kali kecepatan suara. Proyektil seberat 7 pon (3,17 kilogram) dengan kecepatan itu dapat menimbulkan kerusakan besar. Apalagi, Angkatan Laut AS dapat membuat proyektil tersebut lebih murah dari rudal angkatan laut, yang setiap rudal berbiaya sekitar US$ 1 juta.
Menurut Associated Press, sinar laser tidak begitu efektif jika udara berdebu, mendung atau hujan. Meskipun demikian, Angkatan Laut AS tidak berencana untuk menghentikan pengembangan senjata laser.
Para pejabat AS mengatakan mereka berharap laser akan segera dapat menghadapi gerilyawan yang lebih kuat, seperti kapal perang musuh. Mereka juga mengatakan efektivitas biaya dari kedua senjata bermanfaat ketika anggaran militer menurun.
"Ini secara fundamental mengubah cara kita bertempur," kata Kapten Mike Ziv, manajer program untuk sistem senjata energi terarah dan senjata listrik di Naval Sea Systems Command kepada AP. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z | MASHABLE
Berita lain
Inilah yang Terjadi Saat Flappy Bird di Skor 999
5 Ponsel Terbaik di Mobile World Congress 2014
BlackBerry Messenger Hadir di Android Versi Lama
HTC One 2 Meluncur Bulan Depan
Penonton Mulai Tak Nyaman Nonton Film 3D
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya