Penyu Muda Tak Lagi Ikuti Jalur Migrasi

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 20:00 WIB

Helmy Hashim memenangkan kategori Wide Angle Close Focus dengan foto close up penyu di bawah laut ini. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Penyu-penyu muda selama ini disebutkan selalu menempuh jalur migrasi dengan mengikuti pola seperti yang dilakukan para pendahulunya. Para penyu itu menumpang arus subtropis Atlantik Utara menjelajahi lautan selama satu atau dua tahun sebelum kembali ke tempat mereka dilahirkan. Pengamatan melalui satelit ternyata menemukan banyak penyu yang keluar dari rute migrasi dan membuat jalurnya sendiri.

Kumpulan rumput laut yang dikenal sebagai Sargassum diduga menjadi penyebab para penyu muda itu melenceng dari rute migrasi semula. Rumput laut yang melayang di dekat permukaan air ini memberikan tumpangan yang nyaman bagi para penyu muda. Rumput laut cokelat itu menyediakan kehangatan sekaligus makanan bagi penyu selama menjelajah lautan.

Penyu muda dibekali dengan insting peta magnetik untuk mengikuti rute migrasi. Namun banyak juga yang melenceng.


"Kami memantau banyak penyu yang memiliki kemiripan pola pergerakan sesuai dengan arah yang ditempuh Sargassum," kata Kate Mansfield, peneliti biologi kelautan dari University of Central Florida, Rabu, 5 Maret 2014.

Dalam laporan yang dimuat di jurnal Proceedings of the Royal Society B, 4 Maret 2014, para peneliti mengamati penyu-penyu cokelat yang menetas di pantai timur Amerika. Dengan satelit mereka mengamati pergerakan para penyu tersebut. Penyu-penyu itu memang menumpang arus teluk dan arus subtropis Atlantik Utara namun tidak selalu menyelesaikan rutenya mengitari Samudra Atlantik.

Para penyu itu berenang searah jarum jam dengan rutenya sendiri. Tapi ada penyu yang keluar dari arus besar dan masuk ke perairan tenang Sargasso. Di perairan inilah banyak terdapat kumpulan rumput laut Sargassum.

Penanda suhu yang dipasang pada penyu menunjukkan hewan itu menghabiskan sebagian besar waktunya di permukaan, tempat yang paling memungkinkan untuk mendapatkan sinar matahari yang hangat sebanyak mungkin. Penyu adalah hewan berdarah dingin yang membutuhkan panas eksternal untuk menaikkan suhu tubuhnya.

Namun temperatur yang terpantau justru lebih tinggi ketimbang suhu perairan sekitar. Penyu-penyu itu tetap hangat karena cangkang mereka yang menyerap panas matahari. Selain itu, kumpulan Sargassum juga memberikan kehangatan tambahan bagi penyu.


"Seperti ketika anda berjalan-jalan saat hari cerah. Ketika anda mengenakan baju putih, rasanya akan lebih sejuk ketimbang memakai baju hitam," kata Mansfield.

Namun pergerakan penyu yang mengikuti Sargassum terancam karena pencemaran laut bisa merusak habitat rumput laut itu. "Untuk melindungi spesies ini, kita harus tahu tentang hewan tersebut dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan," kata Mansfield.

LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA


Berita Terpopuler
Calon Hakim Konstitusi Dikuliahi Pakar Tata Negara
Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror
Tak Cukup Restu Mega, Ini Syarat Jokowi Nyapres..
Bagaimana Suami Anggota DPR ini Sekap Pegawai Resto?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

14 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya