Hidung Manusia Mampu Kenali 1 Trilun Bau Berbeda

Reporter

Editor

Heru Triyono

Sabtu, 22 Maret 2014 05:27 WIB

Hidung baru yang ditanam di dahi Xiaolian di sebuah RS di Cina (24/9). Hidung ini ditumbuhkan dengan menempatkan jaringan kulit ke dahi Xiaolian itu, memotong menjadi bentuk hidung dan menanam tulang rawan yang diambil dari tulang rusuknya. Reuters/Stringer

TEMPO.CO , Washington:Siapa bilang indra penciuman manusia tak peka. Sebuah studi yang dilakukan peneliti Amerika menunjukan hidung manusia mampu membedakan setidaknya satu triliun bau yang berbeda.

Sebelumnya diketahui manusia bisa membedakan beberapa juta warna yang berbeda dan hampir setengah juta nada yang berbeda. Sementara untuk kemampuan membedakan bau, selama beberapa dekade disebutkan manusia hanya bisa membedakan 10 ribu bau yang berbeda.

"Ini jumlah yang diterima umum," kata Leslie Vosshall, guru besar Universitas Rockefeller, seperti dilansir Xinhua, Jumat, 21 Maret 2014. "Analisis kami menunjukkan bahwa kemampuan manusia untuk membedakan bau jauh lebih besar daripada yang diketahui orang," kata dia.

Bau yang kita temui dalam kehidupan nyata terdiri dari campuran molekul bau yang kompleks. Misalnya, aroma mawar memiliki 275 komponen, meskipun hanya sebagian kecil dari komponen tersebut yang mendominasi bau yang dirasakan. Nah, dalam studi ini, para peneliti menggunakan 128 molekul bau yang berbeda untuk menciptakan aroma komposit yang baru.

"Kami tidak ingin aroma komposit baru itu menjadi eksplisit dikenali, sehingga sebagian besar dari campuran kami cukup buruk dan aneh," kata Vosshall. "Kami ingin orang-orang untuk memperhatikan. Ini benar-benar sesuatu yang kompleks. Dapatkah saya memilih bau kompleks lain jadi berbeda?"

Peneliti mempresentasikan bau-bau tersebut pada 26 relawan dengan tiga botol aroma pada suatu waktu : dua yang sama, dan satu yang berbeda. Relawan diminta untuk mengidentifikasi satu aroma yang berbeda dari yang lain. Setiap relawan membuat 264 perbandingan tersebut.

Berdasarkan hasil yang mereka peroleh melalui tes ini, para peneliti membuat pertimbangan teoritis dan menghitung bahwa manusia dapat membedakan setidaknya satu triliun rangsangan penciuman.

"Saya berharap makalah kami akan membatalkan reputasi mengerikan yang mengatakan bahwa manusia tidak memilikipenciuman yang baik," kata Vosshall. Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Science.



AMIRULLAH | XINHUA


Baca juga:


Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya