Implan Otak Semakin Mungkin dengan Probe Array  

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 13:09 WIB

Foto: livescience.com

TEMPO.CO, Singapura - Implan otak terdengar masih sangat asing dan mustahil. Namun sepertinya itu tidak berlaku bagi A*Star Institute of Microelectronics di Singapura. Mereka sedang menciptakan probe array saraf yang akan mempermudah pasien yang lumpuh.

Probe array saraf dapat diposisikan seperti otak dalam tengkorak kepala. Alat ini sangat kecil sehingga bisa masuk ke otak tanpa merusak jaringan halus. Fungsi utama probe array ini adalah membantu proses amputasi dan mendorong gerakan anggota tubuh ketika pasien mengalami cedera tulang belakang terkait dengan masalah kelumpuhan dan penyakit neuromotor parah.

Meski dapat membantu pasien, implan otak dengan probe array saraf tidak lantas nir-risiko. Jika pemasangan salah, probe array saraf malah akan menimbulkan infeksi dan perdarahan di otak.

"Sebuah probe array yang menyentuh tengkorak dapat merusak jaringan saat micromotion yang terjadi antara otak dan probe," kata kepala peneliti, Ming-Yuan Cheng, pada
Phys.org.

Untuk mengatasi masalah ini, Cheng dan timnya membuat probe array setipis mungkin. Mereka menggunakan teknik innovative microassembly, atau teknik yang membatasi ketinggian array tetap pada 750 mikrometer.

Probe array akan ditanamkan pada ruang subarachnoid 1-2,5 milimeter dari rongga di otak antara arachnoid mater dan pia mater dari meninges, atau lapisan membran yang mengelilingi otak dan sumsung tulang belakang.

Untuk menguji keamanan teknologi ini, Cheng juga melakukan tes biokompatibilitas pada alat ini. Setelah melalui tes, probe array diklaim tidak akan menyebabkan sel pecah atau menekan pertumbuhan sel.

Saat ini Cheng dan ilmuwan lainnya sedang menyempurnakan pendekatan mereka untuk mengintegrasikan array dengan cip perekam nirkabel dan probe array sepenuhnya untuk implan otak.

RINDU P HESTYA | DIGITAL TRENDS | PHYS.ORG







Berita Lain:
Cerita Dibalik Ponsel HTC One M8
Ini 3 Tren E-Commerce
Lenovo Masih Andalkan Ponsel Pintar
Fakta Tentang Selfie
Kapan Oksigen Muncul di Bumi?

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya