TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gerhana bulan merah bakal terlihat di sebagian wilayah Indonesia malam ini.
Pada dasarnya, gerhana bulan merah ini sama dengan gerhana bulan lainnya. Namun, ketika bulan tertutup bayangan bumi, di saat bersamaan cahaya dari matahari terbit dan terbenam di planet ini akan tercermin di bulan. Perpaduan dua cahaya inilah yang menyebabkan bulan terlihat seperti berwarna jingga bahkan bisa seperti merah darah.
"Blood Red Moon" akan terlihat di 48 negara. Namun, bagi negara yang tidak dapat menyaksikan fenomena alam ini, NASA akan mengunggahnya ke dalam situs live chat agar masyarakat bisa tetap menyaksikan proses terjadinya gerhana ini.
"Di Indonesia, gerhana ini dapat diamati dari wilayah Indonesia, kecuali Jawa bagian barat, Kalimantan bagian barat, dan Sumatera. Terlebih, Indonesia hanya akan melihat bagian akhirnya saja," kata Kepala BMKG Andi Eka Skya, Jumat, 11 April 2014.
Gerhana bulan ini diperkirakan terjadi empat kali selama 2014 yaitu gerhana bulan total pada 15 April, gerhana matahari cincin pada 29 April, gerhana bulan total pada 8 Oktober, dan gerhana matahari sebagian pada 23 Oktober 2014.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.