Tergantung Terbalik, Kukang Tak Bakal Sesak Napas  

Reporter

Senin, 28 April 2014 21:23 WIB

Kukang Nycticebus Kayan (Sumber: WildBorneo.com.my)

TEMPO.CO, Swansea - Kukang kerap digambarkan sebagai binatang pemalas. Primata ini menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan bergelantungan di pepohonan dan bergerak dengan sangat lambat. Jarang sekali ditemukan kukang bergerak di permukaan tanah.

Namun kukang sebenarnya sangat efisien dalam menggunakan energinya. Kukang pun tak perlu khawatir sesak napas saat bergelantungan terbalik dalam waktu lama.

Manusia yang bergelantungan, apalagi dalam kondisi terbalik, akan sulit bernapas karena organ dalamnya menekan paru-paru. Namun kukang punya mekanisme efektif untuk menjaga organ dalamnya tetap berada di tempatnya saat mereka bergelantungan terbalik di pohon.

Penelitian terbaru menunjukkan kukang jari tiga (Bradypus variegatus) memiliki "zat perekat" khusus yang membuat organ dalam hingga usus mereka tetap menempel di bagian bawah rusuk. Dengan demikian, organ mereka tidak akan menekan paru-paru, sehingga primata ini bisa bernapas bebas saat dalam posisi terbalik.

Organ dalam tubuh kukang bisa menjadi sangat berat, terutama ketika ada limbah pencernaan di usus mereka. Saking hemat energi, binatang yang hidup di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan ini hanya turun dari pohon untuk buang kotoran sekali dalam seminggu. Berat kotoran dan urine yang tersimpan di dalam usus kukang bisa mencapai sepertiga dari total bobot tubuhnya.

"Bagi mamalia yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bergantungan terbalik, bobot besar di perut yang menekan paru-paru bisa membuat mereka membuang banyak energi hanya untuk bernapas," kata Rebecca Cliffe, peneliti dari Swansea University, Wales, seperti dikutip Livescience, Senin, 28 April 2014.

Cliffe dan koleganya memeriksa dua kukang yang telah mati karena sebab alami. Mereka menemukan perekat itu yang menjaga hati, lambung, dan usus kukang tetap berada di tempatnya saat mereka bergelantungan terbalik. Serat perekat itu diperkirakan bisa membantu kukang menghemat energi 7-13 persen.

Dalam laporan yang dimuat jurnal Biology Letters, 23 April 2014, Cliffe yang bekerja di Pusat Perlindungan Kukang di Kosta Rika menyebut penghematan energi 7-13 persen adalah hal besar bagi kukang. Binatang itu memproduksi energi dari makanan yang hanya cukup digunakan untuk bergerak dalam tempo tertentu ke tempat yang dibutuhkan.

"Selain untuk itu, tak ada energi lain yang tersisa. Sangat sulit atau mungkin mustahil bagi kukang untuk mengangkat bobot tambahan organ sekaligus bernapas jika mereka tak memiliki perekat itu," kata Clliffe.

Meski membantu menghemat energi, perekat itu kemungkinan membatasi kelenturan tubuh kukang bagian tengah. Kondisi ini tidak dialami oleh sebagian besar mamalia. Namun posisi organ dalam yang tak bergeser cocok dengan kehidupan lambat mereka. Kukang bisa bergelantungan terbalik dan menggapai makanannya tanpa menggunakan tenaga tambahan atau memberi tekanan pada organ dalamnya.

LIVESCIENCE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA




Berita Terpopuler
Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Debat Konvensi Demokrat Jadi Ajang Puji SBY

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

13 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya