TEMPO.CO, Beijing - Produsen elevator raksasa Hitachi mencatat sejarah dengan meluncurkan produk teranyarnya, lift supercepat bagi gedung pencakar langit. Menurut rencana, lift ini akan dipasang di sebuah bangunan supertinggi di Guangzhou, Cina.
Dengan kecepatan 72 km/jam, lift ini akan melemparkan Anda hampir setengah kilometer hanya dalam waktu 43 detik. Situs berita CNN menggambarkan naik lift ini rasanya seperti naik kereta api komuter ke langit.
Lift ini menggabungkan teknologi tinggi untuk memberikan perjalanan yang nyaman secara vertikal ke atas. Menurut produsennya, teknologi khusus mengatur tekanan udara di dalamnya untuk menjaga telinga Anda tetap aman saat Anda naik. Teknologi lain juga diaplikasikan untuk menjaga kestabilan lift agar tak berayun secara liar.
Saat turun, rem baru yang dikembangkan mampu menahan panas yang ekstrem, sampai 300 derajat Celsius, demikian pernyataan Hitachi.
Ingin segera mencobanya? Sabarlah. Saat ini lift itu hanya terpasang di Guangzhou CTF Financial Centre, yang bakal menjadi salah satu bangunan tertinggi di dunia dan baru akan dibuka untuk umum setelah 2016.
Gedung ini mencapai tinggi 530 meter, ketiga tertinggi di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab, yang menjulang hampir 828 meter dan bangunan yang tengah dalam tahap penyelesaian di Arab saudi, Kingdom Tower, yang tingginya mencapai 1 kilometer.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.