Nokia menyampaikan strategi bisnis secara global dan di Indonesia pasca akuisisi unit mobile devices oleh Microsoft. Tempo/Martha Warta Silaban
<!--more-->
Di Indonesia, kata dia, Nokia berinvestasi di Global Delivery Center yang melayani sejumlah operator di dunia. Ia optimistis dengan investasi ini melihat kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh sebesar 5 persen. (Baca:Nokia: Masyarakat Indonesia Nikmati 4G Tahun Depan)
Sedangkan pada bisnis layanan HERE, perusahaan asal Finlandia ini akan berinvestasi lebih dalam guna mengembangkan cloud untuk menjadikannya sumber terdepan dari pencarian lokasi dan pengalaman di berbagai sistem operasi, platform, dan layar yang berbeda. Nokia hanya bersaing dengan satu perusahaan besar lainnya dalam layanan lokasi ini.
Pada bisnis teknologi, Nokia akan berinvestasi pada pengembangan portofolio dalam industri yang meliputi: pertama, mengembangkan program lisensi properti intelektual; kedua, membantu perusahaan lain dan organisasi mendapatkan keuntungan dari inovasi Nokia melalui lisensi teknologinya; ketiga, mengeksplorasi teknologi baru untuk penggunaan produk dan layanan potensial di masa depan.
Bisnis berkelanjutan Nokia menginvestasikan lebih dari 2,5 miliar euro (sekitar Rp 41 triliun) untuk penelitian dan pengembangan pada 2013. (Baca: Nokia Bayar Jutaan Euro untuk Bungkam Peretas)