TEMPO.CO, Jakarta - Berlian umumnya ditemukan dalam ukuran yang kecil. Meski mungil, batu yang kerap dipakai sebagai perhiasan ini dihargai sangat mahal. Tapi bagaimana jika berlian tersedia dalam ukuran yang sangat besar? Lebih tepatnya, berlian seukuran bintang.
Belum lama ini para astronom menemukan sebuah bintang katai putih yang seluruhnya terbuat dari berlian. Bintang berlian seukuran bumi ini berjarak sekitar 900 tahun cahaya di rasi Aquarius.
"Objek ruang angkasa yang sangat luar biasa," kata David Kaplan, seorang profesor di University of Wisconsin-Milwaukee di Amerika Serikat, seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 26 Juni 2014.
Tidak seperti perhiasan dari berlian yang berkilauan, bintang berlian ini tampak redup di ruang angkasa. Itu sebabnya keberadaannya sempat terlewat dari pengamatan para astronom.
Kaplan dan rekan-rekannya menemukan bintang berlian menggunakan teleskop Green Bank dan Very Long Baseline Array milik National Radio Astronomy Observatory.
Dikelompokkan sebagai katai putih, bintang berlian merupakan tahap akhir sebuah bintang yang akan mati. Sebagian besar terdiri dari karbon dan oksigen, katai putih perlahan mendingin dan memudar selama miliaran tahun.
Bintang berlian sangat dingin sehingga kandungan karbon di dalamnya mengkristal. Inilah yang akhirnya membentuk berlian. "Usianya diperkirakan 11 miliar tahun, hampir setua galaksi Bima Sakti," ujar Kaplan. (Baca: Katai Cokelat Ini Hanya Sepanas Oven)
DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
Nokia: Masyarakat Indonesia Nikmati 4G Tahun Depan
Museum Iptek Jepang Akan Dipandu Robot
MNC Perkenalkan Layanan Play Media
Berita terkait
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa
49 hari lalu
Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRaih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda
27 November 2023
Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaMembuka Jalan untuk Gibran
26 September 2023
Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.
Baca SelengkapnyaKepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan
21 September 2023
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaMisi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?
27 April 2023
Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia
17 Januari 2023
Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa
9 Desember 2022
China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti
30 November 2022
Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15
3 Agustus 2022
Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.
Baca Selengkapnya