Trik Kejut Belut Listrik

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 06:27 WIB

Belut Listrik atau Electric Eel. (palingwow)

TEMPO.CO, Madison - Belut listrik sanggup menghasilkan sengatan listrik bertegangan tinggi untuk memburu mangsa, navigasi, berkomunikasi atau mempertahankan diri. Rahasia di balik sengatan belut listrik yang sudah mempesona manusia selama ribuan tahun akhirnya terbongkar. Tim peneliti gabungan berhasil mengidentifikasi molekul khusus dalam gen spesies ikan itu yang membuat mereka mampu mengubah otot tubuhnya menjadi alat penghasil listrik.

Manusia sudah lama penasaran dengan trik belut listrik. Masyarakat Mesir Kuno memanfaatkan torpedo, sejenis ikan pari, dalam terapi elektrik pengobatan epilepsi. Benjamin Franklin dan para pakar yang belajar kelistrikan mendapatkan sebagian besar ilmu mereka dengan mempelajari belut listrik. Di masa Viktoria, belut listrik menjadi bintang pesta dan banyak orang antre untuk merasakan sensasi sengatan listriknya.

Laporan yang dimuat dalam jurnal Science, 27 Juni 2014, menyebut belut listrik punya molekul khusus dalam gennya yang membantu mereka mengembangkan teknik menyetrum. Tim peneliti yang dipimpin Michael Sussman dari University of Wisconsin-Madison, Harold Zakon dari University of Texas, Austin, serta Manoj Samanta dari Systemix Institute in Redmond yang berada di Washington menemukan ciri molekul khusus penghasil listrik itu hanya terdapat di ikan listrik.

Kemampuan hewan tersebut untuk menghasilkan listrik berkembang selama evolusi dan tetap ada meski mereka tersebar mulai dari perairan di hutan Amazon hingga ke habitat laut gelap.

"Ikan-ikan ini mengubah ototnya menjadi alat penghasil listrik," kata Sussman, profesor biokimia dan direktur UW-Madison Biotechnology Center. Studi Sussman dan koleganya membuktikan keturunan ikan listrik berevolusi secara terpisah namun menggunakan gen yang sama untuk mengembangkan organ penghasil listrik.

Menurut Sussman, belut listrik sepanjang sekitar 1,8 meter adalah predator mematikan karena sebagian besar tubuhnya adalah alat penyetrum. "Semua organ vital mereka ada di area dekat wajah jadi sekitar 90 persen tubuh ikan itu adalah organ penghasil listrik," katanya.

Seluruh sel otot hewan itu berpotensi menghasilkan listrik. Kontraksi sederhana dari otot bisa melepaskan listrik dalam tegangan rendah. Sekitar 100 juta tahun lalu beberapa spesies meningkatkan kemampuan menyetrum dengan mengembangkan sel electrocyte. Sel ini berukuran lebih besar dengan posisi berurutan dan sanggup memproduksi listrik tegangan tinggi.

SCIENCEDAILY | NEWSWISE | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:

Titiek: Keluarga Cendana 100% Dukung Prabowo-Hatta

Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat

Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa

Manusia Takut Pada Sesuatu yang Mendekat

Mark Wahlberg Tertekan Bintangi Transformers






Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya