Sampah Plastik di Laut Menghilang, Apa Akibatnya?  

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 10:49 WIB

Seorang pria berusaha memilah sampah plastik yang memenuhi pintu air di kawasan Bozem Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur (31/10). ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Selama bertahun-tahun, sampah plastik telah menjadi masalah bagi keselamatan lingkungan. Sekitar jutaan ton sampah plastik mengambang di perairan terbuka dan membentuk gyres atau pulau sampah buatan manusia seperti Great Pasific Patch. Namun sebuah studi baru menemukan hal yang "menakutkan" karena sampah tersebut menghilang. (Baca: Kemana Sampah Elektronik Berakhir?)

Dikutip dari The Verge, Senin, 30 Juni 2014, studi ini melakukan pengawasan pada gryes sepanjang 2010 dan 2011. Dari data, terdapat 40 ribu ton sampah di berbagai lokasi gyres. Namun ahli kelautan dari University of Western Australia, Carlos Duarte, mengatakan hampir 99 persen sampah plastik telah hilang.

Untuk menemukan hal ini, Duarte dan timnya menggunakan jaring yang sangat halus untuk mengambil sampah hingga ukuran terkecil. Sebab, sebagian besar plastik di laut berubah bentuk menjadi mikroskopis karena telah hancur oleh gelombang laut dan radiasi matahari. (Baca: Saatnya Memakai Plastik Ramah Lingkungan)

"Kami khawatir sampah plastik ini telah tersebar ke laut secara global. Kami tidak tahu bagaimana sampah tersebut bisa hilang. Namun kami khawatir sampah mikroskopis tersebut telah termakan oleh hewan-hewan laut dan kami tidak tahu dampaknya," ujar Duarte.

Sementara itu, ahli kelautan dari Fallaron Institute for Advanced Ecosystem di California, Peter Davison, menuturkan plastik bisa menyedot semua polutan dalam air. Jika sampah itu termakan, ikan akan memuntahkan atau keluar bersama kotoran. Jika sudah "diproses", tidak akan terjadi kerusakan jangka panjang.

Davision juga mengatakan plastik yang hilang juga mungkin telah terseret dengan kotoran hewan yang telah terbawa ke darat atau menempel pada organisme lainnya sehingga tidak bisa terdeteksi. Namun Davision menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar bisa menemukan bahaya ekosistem dan pertanggungjawaban atas sampah plastik tersebut.




RINDU P. HESTYA | THE VERGE




Berita Lain:
Penemu Kevlar Meninggal di Usia 90 Tahun
Ilmuwan Ditantang Ciptakan Obat Murah
Fenomena Unik Kerlip Kerang Disko di Lautan

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya