Lahir di Musim Dingin, Manusia Cenderung Kidal
Editor
Gabriel Wahyu Titiyoga
Jumat, 4 Juli 2014 22:33 WIB
TEMPO.CO, Wina - Dasar genetika yang menyebabkan seseorang menjadi kidal atau tidak masih menjadi perdebatan. Namun sebuah riset dari Fakultas Psikologi Universitas Wina menunjukkan ada pengaruh mekanisme hormon terhadap dominasi penggunaan tangan kiri atau kanan. Berdasarkan studi itu, orang kidal lebih banyak dilahirkan pada musim dingin pada bulan bulan November, Desember atau Januari.
Psikolog Ulrich Tan dan koleganya melakukan studi terhadap hampir 13 ribu orang dewasa dari Austria dan Jerman. Studi yang dimuat dalam jurnal Cortex itu menunjukkan jumlah orang kidal yang lahir pada musim dingin lebih tinggi ketimbang kelompok serupa yang lahir di luar masa itu. "Hasil ini sangat mengejutkan karena lebih banyak banyak orang kidal lahir terutama pada bulan November, Desember dan Januari," kata Tan seperti ditulis Sciencedaily, 3 Juli 2014.
Dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, sebagian besar orang lebih banyak menggunakan tangan kanannya. Dalam populasi yang diteliti, hanya ada sekitar 10 persen yang kidal. Secara umum, sekitar 7,5 persen wanita adalah kidal. Sementara persentase pria yang kidal mencapai 8,8 persen. Menurut Tan, persentase rata-rata orang kidal yang lahir pada periode Februari hingga Oktober adalah 8,2 persen. "Selama November hingga Januari, angkanya naik hingga 10,5 persen," kata Tan.
<!--more-->
Peneliti menduga durasi waktu gelap yang lebih panjang pada periode November hingga Januari tak langsung berhubungan dengan kemunculan sifat kidal. Peneliti berasumsi faktor masa terang siang hari yang lebih panjang pada periode Mei hingga Juli di tahun sebelumnya menjadi penyebab utamanya.
Riset ini berhubungan dengan dengan teori yang dikembangkan neurolog Amerika Serikat, Norman Geschwind dan Albert Galaburda, pada 1980an. Teori itu menyebutkan testosteron menunda kematangan otak bagian kiri sepanjang masa perkembangan embrio. Fungsi otak bagian kiri lebih dominan pada orang yang menggunakan tangan kanan. Sementara pada orang kidal, otak bagian kanan yang lebih dominan.
Secara alamiah, kadar testosteron pada janin pria lebih tinggi ketimbang wanita. Namun kadar testosteron ibu dan faktor eksternal juga mempengaruhi tingkat testosteron janin. Secara spesifik, lebih banyak cahaya siang hari dinilai bisa meningkatkan kadar testosteron sehingga efek musiman itu terjadi.
Berdasarkan temuan itu ada pengaruh, meski kecil namun kuat dan berulang, terhadap kelahiran dan kemampuan seseorang menjadi kidal. Kondisi ini diperkirakan lebih banyak mempengaruhi pria namun penyebab pastinya masih terus diselidiki.
SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA