TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan bahwa teman adalah keluarga ternyata lebih akurat dari yang diperkirakan. Sebuah studi yang dipublikasikan pada Senin lalu menemukan bahwa orang cenderung memilih teman-teman yang secara genetik serupa dengan diri mereka sendiri.
Temuan itu didasarkan pada pemeriksaan dari sekitar 1,5 juta penanda variasi genetik dalam kelompok berjumlah hampir 2.000 orang dalam studi kesehatan yang berbasis di Massachusetts. Para peneliti kemudian membandingkan orang yang diidentifikasi berteman dengan mereka yang tidak.
Penelitian menunjukkan orang paling mirip dengan teman-teman mereka dalam gen penciuman dan paling mirip kaitannya dengan gen sistem kekebalan tubuh. "Gen penciuman memiliki penjelasan sederhana: Orang yang suka bau yang sama cenderung tertarik pada lingkungan yang sama. Mereka kemudian bertemu orang lain dengan kecenderungan yang sama," kata salah seorang peneliti, James Fowler, profesor genetika medis dan ilmu politik di University of California, San Diego, seperti dikutip laman DNA India, Selasa, 15 Juli 2014.
Tak hanya itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences ini juga menemukan bahwa orang cenderung memilih pasangan yang memiliki DNA sama. Temuan baru ini memperjelas bahwa orang memiliki lebih banyak kesamaan DNA dengan mereka yang dipilih sebagai teman daripada orang asing dalam suatu populasi yang sama.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.