TEMPO.CO, Washington - Angkatan Udara Amerika Serikat akan meluncurkan dua satelit baru pada Rabu, 23 Juli 2014, waktu setempat. Peluncuran satelit ini dikabarkan untuk melacak orang-orang dari setiap negara yang memiliki kemungkinan mengancam aset dan pesawat di luar angkasa milik Amerika.
Dikutip dari The News, satelit ini akan diluncurkan dari roket Delta IV di Cape Canaveral Air Force di Florida. Dua satelit ini akan menjadi satelit pertama dengan tugas "mata-mata" yang mencapai ketinggian 35.900 kilometer di atas bumi.
"Ketinggian tersebut akan membantu melindungi aset kami yang berharga di ketinggian orbit. Satelit ini juga akan membuat kami waspada terhadap kemampuan negara-negara lain yang membahayakan lingkungan orbit kami," kata Kepala Umum US Air Force Space Command, William Shelton, di Washington.
Meski jenis dan namanya masih dirahasiakan, Shelton menjelaskan bahwa satelit ini akan membantu meningkatkan gambar angkasa untuk militer AS dan lalu lintas satelit di orbit geosynchronous. (Baca: 45 Tahun Lalu, Manusia Pertama Mendarat di Bulan)
Pemantauan satelit yang masuk ke dalam proyek Geosynchronous Space Situational Awareness Program (GSSAP) ini sebenarnya sudah diperkenalkan pada Maret lalu. Shelton menambahkan, program ini sengaja dipublikasikan untuk mengingatkan para musuh bahwa mereka tidak bisa bersembunyi.
Shelton menjelaskan, para perwira senior semakin kahwatir dengan keamanan satelit setelah mereka menuding bahwa Cina berusaha melumpuhkan jaringan komunikasi dan kekuatan lainnya yang mendukung AS. "Satelit baru ini akan meningkatkan kemampuan militer untuk melihat musuh," kata Shelton. (Baca: Amerika Tuduh Cina Melakukan Spionase)
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.