TEMPO.CO, Bandung - Astronom di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, sedang menanti peristiwa langka. Senin sore ini, 4 Agustus 2014, antara pukul 16.00-17.00 akan terjadi okultasi Planet Saturnus.
"Bulan akan menutupi Saturnus. Ini kejadian jarang yang akan kami amati," kata astronom di Observatorium Bosscha, Evan Irawan Akbar, hari ini.
Dia mengatakan okultasi Saturnus cukup sering terjadi, tapi hanya bisa dipantau dari lokasi tertentu saja di bumi. Untuk di Observatorium Bosscha, peristiwa serupa baru akan muncul lagi pada 9 September 2019 pada pukul 21.24. "Sore ini kejadiannya mulai pukul 16.16 hingga Saturnus muncul lagi pada 17.38," ujarnya.
Saat bulan menutupi perlahan, Planet Saturnus yang punya lapisan banyak cincin akan meredup hingga tak terlihat total. Dari penurunan cahaya planet tersebut, astronom menghitung jarak antar cincin hingga ke planet. (Baca juga: Ada Riak di Lautan Titan)
Saturnus, kata Evan, mempunyai lebih dari sepuluh lapisan di cincinnya, dari mulai yang tebal hingga tipis. "Dari okultasi Saturnus ini kita pakai metode lain untuk menghitungnya," kata dia.
Saat ini data astronomi tentang Saturnus dan cincinnya sudah pernah diambil sebuah wahana antariksa milik NASA, Amerika Serikat. Wahana itu memotret Saturnus dan cincinnya, kemudian menghitung perkiraan jaraknya. (Berita lain: Gerhana Matahari Total Payungi Afrika)
Untuk mengamati okultasi Saturnus itu, Observatorium Bosscha memakai teropong statis ukuran kecil di Gedung Unitron. Teropong tersambung ke kamera untuk merekam peristiwa itu.
Para pengamat kini sedang menunggu cuaca cerah setelah langit di Bandung pada siang ini berawan hingga menumpahkan hujan. "Kalau tetap mendung, pengamatan gagal," ujarnya.
