Ilmuwan Amerika Buat Sistem Kamuflase ala Gurita  

Reporter

Rabu, 20 Agustus 2014 12:07 WIB

Gurita bernama Manolo memprediksi kemenangan Spanyol melawan Italia dalam pertandingan pertama mereka Euro 2012 sepak bola, yang akan diputar pada tanggal 10 Juni, dengan memilih sarden dari kaleng plastik dihiasi dengan bendera Spanyol bukan tabung plastik dengan bendera Italia, pada Sealife Benalmadena akuarium di kota Spanyol selatan Benalmadena, dekat Malaga Spanyol selatan, 8 Juni 2012 REUTERS/Jon Nazca

TEMPO.CO, Champaign - Gurita dan cumi-cumi adalah hewan laut yang memiliki teknik kamuflase yang baik. Mereka bisa menyesuaikan warna kulit dengan latar belakangnya. Dari situlah, para ilmuwan dari University of Illionis membuat sebuah sistem kamuflase yang terinspirasi dari dua makhluk laut itu.

Kepala penelitian, John Rogers, berhasil mengembangkan sistem adaptif kamuflase dari beberapa komponen yang ditumpuk satu sama lain di atas lapisan tipis dalam beberapa piksel. Lapisan atas mengandung semacam zat warna hitam tapi bisa berubah menjadi transparan jika suhu meningkat.

Di bawahnya terdapat lapisan perak reflektif putih dan dilanjutkan dengan lapisan array dioda silokon yang akan berubah menjadi panas jika cahaya lewat. Lapisan itu dipisahkan oleh selembar silkon array ultra tipis photodetector pada subtrat polimer transparan. "Saya pikir kami telah mengumpulkan elemen kunci yang diperlukan," ujar Rogers, seperti dilaporkan Discovery News, Selasa, 19 Agustus 2014.

Ketika cahaya melewati photodetector, lapisan itu akan mengirimkan sinyal yang mendorong arus ke dioda, lalu akan memanas dan menyebabkan lapisan warna hitam menjadi transparan. Hal ini menyebabkan lapisan putih dan perak terlihat. Setelah terjadi perubahan pola cahaya, array piksel akan mencocokkan dengan pola dan struktur latar belakang.

Penelitian ini disponsori oleh Angkatan Laut Amerika Serikat yang rencananya akan digunakan untuk teknik kamuflase pertahanan. Namun Rogers tidak menutup kemungkinan jika ada industri lain yang tertarik memakai sistem temuannya ini. "Kami melihatnya seperti seperangkat mesin untuk rekayasa," tutur Rogers.

Penelitian ini melibatkan para ilmuwan dari Illionos, Texas, dan Cina. Rogers menggandeng Roger Hanlon, ahli biologi dari Brown University, dan peneliti lain dari Marine Biological Laboratory. Penelitian ini akan diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academies of Science.

RINDU P. HESTYA | DISCOVERY NEWS

Berita Lain:
Bisakah Gambar Anak Jadi Acuan Kecerdasan?
Generasi Baru HP MSA Storage untuk UKM
33 Ribu Gajah Afrika Mati Tiap Tahun

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya