Bangun Reaktor Nuklir Eksperimental, Batan Butuh Rp 1,6 Triliun

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 22 Agustus 2014 03:39 WIB

Warga empat desa di Kabupaten Batang melakukan demo menolak pembangunan PLTU di kantor Badan Lingkungan Hidup Jawa Tengah di Semarang (5/7). Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berencana membangun reaktor daya eksperimental di kawasan Serpong, Tangerang. Fasilitas tersebut merupakan reaktor nuklir riset yang juga bisa menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energi panas yang muncul. Dana yang dibutuhkan untuk membangun reaktor tersebut diperkirakan sebesar Rp 1,6 triliun.

Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan reaktor tersebut dibangun untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir bisa dioperasikan dengan aman. "Daya listrik yang dihasilkan oleh reaktor itu sekitar 30 megawatt. Memang kecil, karena untuk riset dan bukan komersial," kata Djarot kepada wartawan di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2014.

Menurut Djarot, pembangunan reaktor yang digagas pada tahun ini tersebut merupakan langkah awal pemakaian energi nuklir untuk memproduksi listrik. "Kami jelas memilih teknologi yang paling maju untuk membangun reaktor tersebut" ujar Djarot. Selain untuk memproduksi listrik, reaktor sejenis juga bisa digunakan untuk desalinasi air laut, smelter, dan pemurnian batu bara. "Reaktor kecil juga bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik di luar Jawa," katanya.

Tim Batan juga sudah melakukan survei ke Jepang, Cina, dan Rusia untuk melihat teknologi reaktor apa yang cocok digunakan di Indonesia. Namun, meski sudah membuat rencana, Djarot belum bisa memastikan kapan reaktor daya eksperimental itu dibangun. "Kami belum bisa ambil keputusan karena menunggu pemerintahan yang baru dulu," katanya.

Deputi Direktur Badan Energi Atom Internasional Alexander Bychkov mengatakan pihaknya mendukung rencana Batan membangun reaktor nuklir. Menurut Bychkov, IAEA bisa menyiapkan program kerja sama dan dukungan bagi Indonesia. "Kami juga memastikan untuk memeriksa beragam aspek dari teknis hingga nonteknis sehingga program reaktor nuklir di Indonesia bisa dijalankan dengan aman," katanya.

Bychkov mengatakan IAEA tidak bisa mencampuri keputusan satu negara untuk membangun reaktor nuklir. "Mau membangun atau tidak, itu adalah keputusan independen milik negara Anda. Yang jelas, kami punya program pendukung yang bisa menjadi pertimbangan negara peminat dan kami bisa mengirim tim," kata Bychkov.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS

Berita terkait

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

26 Oktober 2022

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

4 Juli 2022

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.

Baca Selengkapnya

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

16 Mei 2022

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

16 Februari 2022

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.

Baca Selengkapnya

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

5 November 2021

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."

Baca Selengkapnya

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

4 November 2021

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

11 Oktober 2021

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar

Baca Selengkapnya

PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

19 September 2019

PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Amerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...

18 September 2019

Amerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...

Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.

Baca Selengkapnya

Biaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen

7 September 2019

Biaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen

Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.

Baca Selengkapnya