TEMPO.CO, Moskow - Lima tokek yang menjalankan "misi luar angkasa" dinyatakan mati. Tokek yang menjadi bagian penelitian ilmuwan Rusia itu mati seminggu sebelum dipulangkan ke bumi setelah kira-kira dua bulan tinggal di satelit milik Rusia, Foton-M4. (Baca: Berlomba Mengirim Satwa ke Antariksa)
"Tokek ini mati kedinginan setelah sistem penghangat kandang mereka rusak," kata wakil direktur dari Institute of Medical and Biological Problem di Rusia, Vladamir Sychev, seperti dilaporkan BBC News, Selasa, 2 September 2014.
Awalnya, peneliti ingin melakukan percobaan tentang bagaimana berat tubuh di luar angkasa dan radiasi kosmik dapat mempengaruhi kegiatan seksual tokek. Pada 19 Juli lalu, lima ekor tokek yang terdiri dari empat betina dan satu jantan dikirim ke luar angkasa untuk tinggal di sana selama 44 hari. (Baca: Tikus dan Kadal Air Kembali ke Bumi dari Bulan)
Kerusakan penghangat kandang membuat suhu turun drastis, dari 26 derajat Celsius menjadi 15 derajat Celsius. Menurut laporan, penghangat kandang masih bekerja hingga 8 Agustus lalu. Namun tidak diketahui kapan tepatnya hewan reptil ini tewas karena CCTV juga ikut rusak. "Kami menduga tokek ini telah mati sekitar satu pekan," kata Sychev.
Selain tokek, peneliti juga mengirimkan lalat buah Drosophilia, jamur, dan bibit tanaman untuk serangkaian percobaan lainnya. Beruntung, lalat itu masih hidup dan dua tanaman lainnya masih dalam pemantauan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.