Nama Spesies Tak Lagi Pakai Istilah Latin?  

Reporter

Jumat, 19 September 2014 18:47 WIB

Ular viper bermata ruby (Trimeresurus rubeus) merupakan spesies ular viper hijau yang baru ditemukan di hutan nasional di dekat Ho Chi Minh City, Vietnam. Peter Paul van Dijk/Darwin Initiative/telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Melbourne - Tata nama spesies tampaknya tak lagi dimonopoli bahasa Latin. Perubahan itu dimulai oleh Kongres Botani Internasional yang telah memutuskan bahwa deskripsi spesies tumbuhan dalam bahasa Latin sudah tidak lagi relevan.

Dalam pertemuan tahunan di Melbourne, Australia, ahli botani dari seluruh dunia berpandangan bahwa istilah Latin berakar pada era penjelajahan ketimbang ilmu pengetahuan modern. Sebaliknya, bahasa Inggris sekarang dapat digunakan sebagai alternatif ketika menerbitkan deskripsi formal untuk tanaman, kapang, dan ganggang.

"Perubahan belum akan berlaku untuk hewan," kata Nicholas Turland, ahli botani dari Museum Botani di Berlin, Jerman, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat, 19 September 2014.

Menurut Turland, bahasa Latin telah menjadi semakin sulit digunakan dan sering dianggap sebagai sebuah anakronisme--ketinggalan zaman--oleh para ilmuwan modern. Berangkat dari perkembangan itu, para ahli botani menginginkan alternatif baru, yakni bahasa Inggris. (Baca juga: Mick Jagger Jadi Nama Fosil Kuda Nil)

Aturan taksonomi yang mengatur penamaan spesies baru telah melahirkan beberapa nomenklatur unik, seperti Bison bison bison, Han solo, dan Gollumjapyx smeagol. Deskripsi spesies, yang sebelumnya harus ditulis dalam istilah Latin, dalam waktu dekat dapat ditulis dalam bahasa Inggris.

Turland mengatakan perubahan akan berlaku untuk deskripsi, bukan nama spesies. Meski begitu, "Aturan anyar ini bisa menjadi pertanda awal bahwa bahasa Latin sebagai cara identifikasi spesies bisa punah," katanya.

Aturan penamaan spesies sebenarnya tidak ketat. Yang pasti, penamaan tidak boleh memakai istilah yang kasar atau menyinggung. Istilah juga harus dieja dalam alfabet Latin berikut awalan dan akhiran yang sesuai dengan kaidah penulisan Latin.

Para ilmuwan yang menemukan spesies baru dan ingin menamai serta menggambarkan sesuai keinginannya cenderung mengakali aturan itu lewat permainan kata. Kura-kura raksasa yang ditemukan oleh Richard Owen, misalnya, diberi nama Ninjemys oweni yang dapat diartikan sebagai "Kura-kura Ninja milik Owen." (Baca juga: Jennifer Lopez Jadi Nama Tungau Air Jenis Baru)

Ahli biologi di East Carolina University menamai spesies laba-laba pintu sebagai Myrmekiaphila neilyoungi, terinspirasi dari Neil Young. David Attenborough baru-baru ini memberi nama belalang kuno Electrotettix attenboroughi untuk menghormati dirinya sendiri.

Spesies artropoda berusia 505 juta tahun dan sudah punah disebut Kootenichela deppi karena sepasang kakinya berbentuk seperti gunting. Nama itu untuk menghormati peran Johnny Depp dalam film Edward Scissorhands arahan sutradara Tim Burton.

Karakter-karakter karya J.R.R. Tolkien juga telah banyak digunakan sebagai nama spesies, seperti Gollumjapyx smeagol, Oxyprimus galadrielae, Macrostyphlus frodo, dan Macrostyphlus gandalf.

MAHARDIKA SATRIA HADI




Berita Lain:
Jokowi Disebut Ingkar Janji, Ini Pembelaan Ruhut
Gerindra Kumpulkan 5.000 Kadernya Akhir Pekan Ini

Ahok Pilih Nachrowi Jadi Wagub, Lupa 'Haiya, Ahok'

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

16 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

19 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya