Dipamerkan, George Si Kura-kura Raksasa Terakhir  

Reporter

Senin, 22 September 2014 15:03 WIB

George, kura-kura raksasa terakhir di Galapagos. theepochtimes.com

TEMPO.CO, New York - Dengan kepala tegak yang tinggi dan cangkang yang besar, satu kura-kura rakasasa seperti bangga berada di kotak penyimpanannya di American Museum of Natural History (AMNH), New York, Amerika Serikat. Reptil itu memang dengan susah-payah "dihidupkan" kembali dari kematiannya.

Makhluk pameran tersebut tak lain adalah Lonesome George, yang dikenal sebagai salah satu makhluk langka di dunia. George menjadi kura-kura terakhir yang hidup di Pulau Pinta di Kepulauan Galapagos. Ia mati pada Juni 2012 dalam usia 100 tahun. (Baca juga: Kura-kura Galapagos Ini Bakal Hidup Kembali)

Selama dua tahun terakhir, beberapa ahli taksidermi atau pengawetan spesimen hewan bekerja dengan para ilmuwan di AMNH untuk menghadirkan kembali George. Tim tersebut pun membuat karya yang mengesankan. George kembali "hidup" dan dipamerkan di AMNH dari 19 September 2014 hingga 4 Januari 2015.

"Menambahkan warna mata kanan adalah upaya yang paling rumit," ujar Christoper Raxworthy, kurator AMNH bidang herpetologi, seperti dikutip Livescience.com, Senin, 22 September 2014. Alasannya, meskipun George disebut sebagai kura-kura terbaik yang pernah hidup, tak sekali pun peneliti pernah mengetahui persis warna matanya.

Rekonstruksi tubuh George sangat sempurna. Bahkan, kata Raxworthy, tiruan noda hijau tak luput ditambahkan, untuk menggambarkan sisa makanan di leher George saat kura-kura darat itu menikmati makanan terakhirnya. (Baca juga: Kura-kura pun Bisa Tebak Skor Piala Dunia)

Raxworthy mengatakan upaya "menghidupkan kembali" George bertujuan menyampaikan pesan agar manusia melestarikan spesies yang terancam punah. "Sebagai pengingat dan peringatan bahwa ada sesuatu yang harus dilindungi," katanya.

Kepala Peneliti Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Konservasi AMNH, Eleanor Sterling, berpendapat, kisah George dapat dijadikan diskusi luas untuk mendukung upaya konservasi, baik itu di Galapagos maupun daerah lainnya. "Kami memiliki tanggung jawab untuk itu sebagai pengurus lingkungan," ujarnya.

Setelah tinggal singkat di New York, Lonesome George akan kembali ke Pusat Penelitian Charles Darwin di Galapagos, yang telah menjadi rumahnya selama 40 tahun.



AMRI MAHBUB




Berita Lainnya:
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya