Satelit India Berhasil Mendarat di Orbit Mars  

Reporter

Rabu, 24 September 2014 11:50 WIB

Pemandangan kawah Eberswalde yang menampilkan delta di Mars. Foto ini juga memperlihatkan adanya saluran-saluran yang terjaga yang mengisi danau di kawah, terletak di dataran tinggi Mars di selatan. Foto ini diperoleh dari Mars Express pada 15 Agustus 2009. Reuters. yahoo.com

TEMPO.CO, New Delhi - India akhirnya berhasil mendaratkan satelit Mars Orbiter Mission (MOM) ke orbit Mars pada percobaan pertama. Keberhasilan ini akan menjadi penyelidikan antariksa pertama bagi negara itu dan membuat kemajuan teknologi satelit India setara dengan Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa.

MOM tiba di orbit Mars setelah diluncurkan pada 5 November 2013 oleh Indian Space Research Organisation dari stasiun antariksa di Sriharikota di Teluk Benggala. Mesin berkapasitas 24 menit membantu memperlambat MOM agar turun dengan kecepatan yang cukup untuk ditangkap oleh gravitasi Mars.

"Misi ini sebenarnya hampir mustahil, tapi ternyata bisa berhasil. Dari 51 misi yang dilakukan, hanya 21 yang berhasil, termasuk India. Ini adalah kemenangan besar bagi India," ujar Perdana Menteri Narendra Modi, seperti dilaporkan BBC News, Rabu, 24 September 2014.

Memang, hanya Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia yang melakukan misi ke Mars. Setalit AS terbaru, Maven, juga telah tiba di Mars pada Senin lalu. (Baca: Wahana Luar Angkasa NASA Masuki Orbit Mars)

India telah menghabiskan anggaran hingga US$ 74 juta atau sekitar Rp 886 miliar untuk melakukan misi ini. Dengan dana tersebut, India menjadi salah satu negara dengan biaya misi antariksa termurah yang pernah ada.

Setelah tiba di Mars, MOM bertugas mengambil gambar planet dan mempelajari atmosfernya. MOM juga digunakan untuk mendeteksi metana, yang merupakan indikator aktivitas biologis di Mars sebagai tanda-tanda kehidupan. MOM akan menggunakan lima alat untuk melakukan pemetaan Mars, yaitu dengan kamera warna, sensor metana, dan spektrometer thermal imaging.

RINDU P. HESTYA | BBC NEWS




Berita Lain:
Ebola Menyebar Lewat Kelelawar
Suhu Bumi Terpanas 70 Derajat Celcius, Terdingin -60
Tingkat Adopsi Hybrid Cloud Masih Minim

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya