Wabah Ebola Diramalkan Berakhir Januari 2015  

Reporter

Selasa, 30 September 2014 03:24 WIB

Seorang seniman mengecat tubuhnya sebelum tampil untuk berkampanye melawan virus ebola di sekolah Anono, Abidjan, 26 September 2014. REUTERS/Luc Gnago

TEMPO.CO, Liberia - Para ilmuwan di Center for Diseases Control and Prevention (CDC) memprediksi epidemi ebola di Afrika Barat bakal berakhir pada akhir Januari 2015. Namun, hal itu hanya bisa terjadi bila upaya memerangi virus mematikan ini ditingkatkan. (Baca: Lawan Ebola, Kuba Kirim 300 Tenaga Medis ke Afrika)

Terlambatnya penanganan saban bulan, seperti mengirim lebih banyak obat-obatan dan melakukan penyuluhan, membuat tindakan memerangi ebola sia-sia. “Intinya, keterlambatan penanganan menyebabkan lonjakan drastis pengidap virus,” ujar Direktur CDC, Tom Frieden, seperti dikutip dari Livescience.com, Senin, 29 September 2014. (Baca : Tim Palang Merah Diserang Keluarga Pasien Ebola)

Bagaimanapun, kata Frieden, jika penanganan tak ditingkatkan, dampak buruknya adalah jumlah pasien akan mencapai 1,4 juta dalam waktu empat bulan di Liberia dan Sierra Leone. “Itu belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan.” (Baca : WHO: Virus Ebola Cepat Menyebar)

Laporan tersebut diolah dari alat baru yang diciptakan khusus untuk mendeteksi wabah ebola di kedua negara tersebut. Guinea sengaja tak dimasukkan ke dalam data tersebut lantaran kasus di negara itu dinamis. Alat ini dikembangkan oleh peneliti CDC sejak beberapa pekan lalu.

Kabar baiknya, kata Frieden, respons yang dilihat dari kesehatan masyarakat di dua negara terjangkit itu menunjukkan tanda-tanda berkurangnya epidemi. “Saya yakin prediksi yang paling mengerikan tidak akan terjadi,” katanya.

Menurut catatan WHO, kasus ebola di tiga negara yang paling terkena dampak, Guinea, Liberia dan Sierra Leone, saat ini sudah mengakibatkan 5.800 orang meninggal. Jumlah tersebut, menurut Frieden, akan berkurang sebanyak 70 persen jika isolasi perawatan pasien dilakukan dengan benar. “Juga penguburan yang baik bagi pasien yang meninggal.”

Sebaliknya, jumlah pasien malah akan bertambah tiga kali lipat jika penanganan selalu terlambat. “Karena itu, setiap hari selalu penting,” ujar Frieden.

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler
2 Alasan Lucu Soal SBY Gugat UU Pilkada
'SBY Kecewa UU Pilkada, tapi Rakyat Tidak Bodoh'
5 Argumen DPR Soal Pilkada DPRD yang Terbantahkan
Cari Dalang UU Pilkada, SBY Diminta Introspeksi
5 Alasan iPhone 6 Bakal Dianggap Produk Gagal

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

6 menit lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

16 menit lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

17 menit lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 atas China Taipei

20 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 atas China Taipei

Fajar / Rian meraih kemenangan atas wakil China Taipei, Lee Yang / Wang Chi Lin pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

26 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

32 menit lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

34 menit lalu

Biaya Kuliah di PTN Makin Mahal karena Status PTNBH

Biaya kuliah di perguruan tinggi negeri atau PTN terus mengalami kenaikan. Akibat rencana alih status ke PTNBH atau kampus berbadan hukum.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

41 menit lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

47 menit lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya