Kano Berusia 600 Tahun Ditemukan di Selandia Baru  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 6 Oktober 2014 13:42 WIB

Ukiran Penyu yang terlihat di lambung kano 600 tahun yang telah ditemukan di Selandia Baru. livescience.com

TEMPO.CO, Auckland - Sebuah studi baru mengungkap sebuah kano untuk bepergian ke samudra luas mungkin telah membantu para pelayar menemukan permukiman baru di Selandia Baru. Di Selandia Baru, sejarah manusia baru dimulai 1.200-1.300 Masehi, ketika pelayar pemberani tiba di wilayah ini dengan perahu mereka.

Sepotong warisan awal kehidupan ini akhirnya berhasil diteliti. Kapal berumur 600 tahun, yang terukir gambar kura-kura di lambungnya, ditemukan karam dan tertimbun gundukan pasir lantaran badai kencang. Para peneliti kapal karam ini terkesan lantaran berbeda daripada kapal lain yang sebelumnya juga ditemukan di Selandia Baru.

Di tempat terpisah, kelompok ilmuwan lain menemukan anomali iklim di Pasifik Selatan, sekitar Kepulauan Polinesia Timur ke arah Selandia Baru pada era yang sama dengan umur kapal. Para peneliti menduga bahwa kapal ini ada hubungannya dengan perubahan iklim tersebut. Kedua temuan ini secara rinci dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, bulan lalu.

Sampan ditemukan di dekat Muara Anaweka, sebuah muara terlindung di ujung barat laut Pulau Selatan Selandia Baru. “Kano ini berbeda, benar-benar dibuat secara hati-hati,” kata Dilys Johns, anggota penelitian dari University of Auckland, Selandia Baru.

Lambung kapal memiliki panjang sekitar 6,10 meter. Terbuat dari kayu matai, atau pinus hitam. Juga terdapat ukiran di dalam perahu ini dan bukti bahwa kapal ini pernah diperbaiki lalu digunakan kembali. Uji penanggalan karbon menunjukkan kapal yang didempul menggunakan kulit tersebut berasal dari sekitaran 1.300-1.400 Masehi.

Dalam jurnal tersebut, Johns dan rekan-rekannya menulis, kemungkinan kapal itu bergandengan dengan kapal lain. Meski begitu, peneliti tak mengesampingkan kemungkinan kano tersebut merupakan kano tunggal bercadik.

Namun, kata Johns seperti dikutip Livescience.com, Senin, 6 Oktober 2014, kapal tersebut kemungkinan punya bagian dek jika memang kano ganda. Juga memiliki tempat untuk tidur, seperti kano bersejarah dari Kepulauan Cook Selatan dan Kepulauan Society (mencakup Pulau Bora-bora dan Tahiti). Kedua kepulauan tersebut diidentifikasi sebagai daerah asal Maori, suku dari Polinesia, kelompok masyarakat adat yang menetap di Selandia Baru.

Kapal yang baru ditemukan ini memang mengejutkan ketimbang kapal-kapal lain yang pernah ditemukan di Selandia Baru. Sebab, ruang tidur di kano yang digunakan suku Maori tersebut dibuat dari pohon-pohon besar dengan rangka internal yang canggih.

Selanjutnya: Teknologi apa yang ditemukan di kano itu?

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya