TEMPO.CO, Jakarta - Iskandar Zulkarnain resmi dilantik sebagai Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggantikan Lukman Hakim yang sudah memasuki masa purnatugas. Iskandar sebelumnya menjabat Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI. Pelantikan dilakukan oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta pada Jumat pekan lalu.
Iskandar menjadi Kepala LIPI setelah melewati seleksi terbuka calon Kepala LIPI yang dilaksanakan di Kementerian Riset dan Teknologi. Ia mengalahkan delapan kandidat, antara lain Bambang Subiyanto (LIPI), Dewi Fortuna Khaidir Anwar (LIPI/Setwapres), Edvin Aldrian (BMKG), Estiko Rijanto (LIPI), Evvy Kartini (BATAN), Fahmi Amhar (BIG), Ikrar Nusa Bhakti (LIPI), dan Wimpie Agoeng Noegroho Aspar (BPPT).
Gusti Muhammad Hatta mengatakan pelantikan kali ini sangat istimewa. Untuk pertama kalinya Kementerian Riset dan Teknologi melaksanakan rekrutmen terbuka untuk pemimpin lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK). LIPI adalah yang pertama kali menerapkannya.
Proses seleksi secara terbuka sejalan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka di lingkungan instansi pemerintah. (Baca juga: Pakar Gempa ITB Raih Sarwono Award LIPI 2014)
"Pelaksanaan pola rekrutmen tersebut berjalan dengan baik. Saya mengharapkan semua Kepala LPNK dan jajarannya mengikuti pola open bidding atau rekrutmen seleksi terbuka," kata Gusti Muhammad Hatta, dalam siaran pers LIPI, Ahad, 19 Oktober 2014.
Iskandar Zulkarnain tercatat sebagai Kepala LIPI ke-9. Pria 55 tahun asal Cirebon, Jawa Barat, ini mendapatkan gelar doktor dari Johannes Guttenberg Universitat, Jerman, dan merupakan profesor riset di bidang geologi dan geofisika. Risetnya berkaitan dengan identifikasi jenis batuan berdasar komposisi kimia serta mengungkap sejarah geologi. Di LIPI, Iskandar mengabdikan diri sebagai peneliti sejak 1985. (Baca juga: Peneliti LIPI: Ilmuwan Tak Harus Netral)
Gusti Hatta berharap di bawah pemerintahan yang baru, LIPI lebih berperan nyata dalam menghasilkan riset yang mampu mengatasi permasalahan bangsa, antara lain soal pangan dan pertanian, kelautan, serta energi dan air. "Di sini pentingnya meningkatkan diseminasi hasil iptek secara masif dan sistematis," ujarnya. Dengan begitu, hasil riset LIPI mampu menjawab tantangan bangsa sehingga kebijakan pemerintahan baru bisa berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terpopuler:
Pesan Yenny Wahid ke Jokowi: Istana Banyak Hantunya
Ketika Iriana Widodo Emoh Digeguyu Pitik
Mau Makan Gratis di Pelantikan Jokowi, Perhatikan Tanda Ini