100 Tahun, Kutub Utara dan Selatan Bertukar Tempat

Reporter

Senin, 20 Oktober 2014 14:41 WIB

Gliese, mirip planet bumi (Foto: Dailymail)

TEMPO.CO, Berkeley - Sejak beberapa tahun yang lalu para ahli memprediksi akan tiba masanya Kutub Utara dan Kutub Selatan bertukar posisi. Saat itu ilmuwan memprediksi peristiwa itu akan terjadi sekitar 2.000 hingga 6.000 tahun yang akan datang. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa pertukaran kedua kutub akan terjadi dalam waktu kurang dari seratus tahun. Akibat perpindahan kedua kutub ini juga akan membahayakan bumi dan manusia.

Fakta itu ditemukan saat ilmuwan dari University of Carolina di Berkeley, Amerika Serikat, meneliti lapisan sedimen di danau kuno di cekungan Sulmona, Italia. Sediman ini terdiri atas mineral magnetis yang sangat sensitif yang memiliki jejak garis bumi yang "beku" di dalamnya.

Peneliti menggunakan metode penanggalan argon-argon yang biasa digunakan untuk menemukan umur bebatuan serta lapisan abu pada atas dan bawah lapisan sedimen. Dari metode itu, tim menemukan bahwa pembalikan medan magnetik terjadi sekitar 786 ribu tahun yang lalu, jauh lebih lama dibanding penelitian awal.

"Perubahan kutub selanjutnya akan terjadi lebih cepat dari perkiraan, sekitar kurang dari seratus tahun ke depan. Kami tidak tahu pasti apakah akan terjadi perubahan posisi secara tiba-tiba. Kami juga belum tahu apakah hal ini tidak akan terjadi," kata Direktur Geochronology Center, Paul Rene, salah satu tim ilmuwan, seperti dilaporkan RT, Senin, 20 Oktober 2014.

Temuan ini juga didukung oleh data yang dikumpulkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dari satelit yang diarahkan ke bumi sejak September lalu. Dari data itu disebutkan bahwa kedua kutub akan berpindah sepuluh kali lebih cepat dari kejadian sebelumnya.

"Catatan magnetik menunjukkan akan ada pergerakan pembalikan 180 derajat secara tiba-tiba pada periode 6.000 tahun dari ketidakstablilan yang berkepanjangan, tapi kami juga belum tahu apakah benar akan terjadi sesuai perkiraaan atau malah lebih cepat," kata pihak ESA.

Di lain pihak, ilmuwan memastikan bahwa pembalikan kedua kutub akan mempengaruhi kehidupan manusia. Kejadian itu akan mengganggu aliran listrik. Bahkan, yang paling parah adalah sinar kosmik berbahaya dan angin matahari dapat meningkatkan risiko kanker serta kegiatan magnetik yang tidak stabil.




RINDU P. HESTYA | RT

Berita Lain:


ITS Juara Umum Lomba Mobil Irit
Bertransaksi dengan Dompet Virtual
Gencar Perkenalkan Mobile Money

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya