Air Sudah Ada Sebelum Tata Surya Terbentuk  

Reporter

Jumat, 31 Oktober 2014 12:34 WIB

Pulau Eleuthera Island di kepulauan Bahamas terlihat cantik dengan lautnya yang berwarna biru turquoise. Foto ini diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station- ISS) pada tahun 2002. Huffingtonpost.com/NASA

TEMPO.CO, Massachusetts - Para ilmuwan dari berbagai negara masih mencari tahu asal usul air yang ada di bumi. Ilmuwan dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Woods Hole, Massachusetts, Amerika Serikat, Adam Sarafian, pun ikut mencari tahu dari mana dan kapan air bisa ada di Bumi. Ternyata, dari hasil penelitian Sarafian, air sudah ada sejak 4,6 miliar tahun lalu, jauh sebelum Bumi terbentuk.

Studi ini mendorong Sarafian kembali menelusuri asal usul air di Bumi yang kabarnya sudah ada sejak 135 juta tahun lalu, ketika semua dunia dan tata surya masih mencari bentuk. Para ilmuwan menduga Bumi awalnya adalah planet yang sangat kering. Beberapa ilmuwan menyebut air di Bumi berasal dari komet dan asteroid basah yang saling bertabrakan. (Baca: Air di Bumi Diduga dari Asteroid)

"Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa molekul air yang ada di sini berasal dari uap di luar angkasa yang tertiup angin. Dari situlah, ilmuwan berpendapat bahwa air datang sejak ratusan juta tahun lalu," ujar Adam, seperti dilaporkan National Geograpic, Jumat, 31 Oktober 2014.

Namun dugaan itu dianggap masih kurang kuat. Sarafian dan tim beralih menelaah meteorit yang diperkirakan telah terbentuk jauh sebelum tata surya ini tercipta. Pertama, ilmuwan meneliti meteorit chondrite karbon yang diklaim sebagai meteor tertua di jagat raya, sebelum planet pertama di tata surya ini terbentuk. (Baca: Benarkah Sumber Air di Bumi dan Mars Sama?)

Selanjutnya, peneliti memeriksa meteorit yang berasal dari asteorid besar bernama Vesta yang berusia sekitar 14 juta tahun setelah kelahiran tata surya. Vestya diketahui memiliki senyawa yang sama dengan meteorit chondrite karbon dan batu yang ada di Bumi. Ini berarti, mateorit chondrite karbon adalah sumber air yang paling mungkin untuk Bumi.

"Vesta adalah meteorid primitif yang menyerupai komposisi tata surya. Mereka cukup banyak mengandung air di dalamnya yang diyakini sebagai asal air di Bumi," ujar Sarafian.

Vesta diyakini sebagai satu-satunya sumber air yang ada di tata surya dan sudah ada sejak 4,6 miliar tahun lalu, jauh lebih awal dari perkiraan yang sudah ada. Namun peneliti lain percaya bahwa air sudah ada di Bumi sejak diciptakan.

RINDU P. HESTYA | NATIONAL GEOGRAPHIC




Berita Lain:
Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga
10 Proyek NASA yang Gagal
Jonas Salk, Penemu Vaksin Polio Pertama di Dunia

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya