Pelajar Kendal Buat Detektor Belatung Buah

Reporter

Jumat, 31 Oktober 2014 20:23 WIB

indianapublicmedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Belatung menjadi hama menjengkelkan bagi penggemar buah. Belatung yang menetas dari telur lalat itu merusak daging buah dari dalam. Keberadaan larva lalat itu di dalam buah sulit dideteksi. Meski kulit buah tampak mulus, bisa jadi bagian dalamnya sudah hancur akibat belatung. Berangkat dari hal itu para pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kendal, Jawa Tengah, membuat detektor untuk melacak keberadaan belatung.


Detektor yang dibuat siswi kelas XII SMAN 1 Kendal, Nabella Permatasari dan Aska Nurdiana, bisa melacak suara gerakan belatung. Di dalam detektor, mereka memasang stetoskop yang biasa dipakai petugas medis sebagai "penangkap" suara.


"Meski tersembunyi di dalam daging buah, belatung tetap mengeluarkan suara yang sangat halus ketika bergerak, tapi itu bisa terdeteksi," kata Aska kepada Tempo dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) ke-10 di SMESCO Exhibition Hall, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2014.

Selain tampil dalam pameran, Nabella dan Aska juga mengikuti kompetisi National Young Inventor Award yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berbarengan dengan IEYI 2014. Ide membuat detektor itu muncul karena banyak orang yang tertipu saat beli buah yang bagian luarnya mulus namun banyak belatung di dalamnya. "Saya juga sering mengalaminya, mengupas buah ternyata banyak belatungnya padahal luarnya mulus," kata Aska yang mengaku takut melihat belatung. (Baca juga: Mahasiswa ITB Bikin Game Kucing Edan)


Detektor yang dibuat Aska dan Nabella berbentuk kotak dengan ukuran 15 x 25 sentimeter. Wujudnya mirip timbangan buah elektronik yang biasa dipakai tukang buah. Di dalam alat itu terdapat stetoskop yang disambung dengan mikrofon mini, papan sirkuit, dua baterai 9 volt dan rangkaian lampu light-emitting diodes (LED). "Suara belatung yang tertangkap oleh membran stetoskop diperkuat dengan mikrofon mini lalu diubah menjadi listrik mengaktifkan lampu LED," kata Aska.

Kotak itu juga dilengkapi dengan silinder kedap suara untuk memblokir kebisingan yang bisa mengintervensi kerja detektor. "Detektor ini sangat sensitif. Suara halus belatung saja terdeteksi makanya dilengkapi penghalang kedap suara itu," kata Agus Cahyono, guru fisika dan pembimbing riset Nabella dan Aska. (Baca: Remaja dari 11 Negara Ikut Acara Iptek di Jakarta)


Untuk melacak belatung, cukup letakkan buah di atas kotak detektor. Silinder kedap suara dipakai untuk menyelubungi buah sekaligus menyingkirkan suara eksternal agar tidak mengganggu penangkap suara di dalam detektor. Jika lampu LED di detektor berkedip konstan, buah itu sudah tercemar oleh belatung. "Jadi tanpa membelah buahnya kita sudah tahu di dalamnya ada belatung," kata Aska.

Agus mengatakan detektor itu bisa berfungsi untuk semua buah yang berkulit lunak. Detektor itu sudah diuji coba untuk melacak keberadaan belatung di dalam buah jambu air, jambu biji, dan mangga. "Buah terbesar yang sudah diuji coba adalah mangga. Kami akan kembangkan alat ini sehingga bisa dipakai untuk mendeteksi buah berkulit keras," ujarnya.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA


Advertising
Advertising

Berita Lain:
Beda Obor Rakyat dan Arsad Versi Kapolri
Landasan Pacu Susi Air Diduga Tak Berizin
Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan

Berita terkait

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

4 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

37 hari lalu

Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

41 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

43 hari lalu

Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

54 hari lalu

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.

Baca Selengkapnya

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

59 hari lalu

Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.

Baca Selengkapnya

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

27 Februari 2024

Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.

Baca Selengkapnya

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

26 Februari 2024

Telkomsel dan Huawei Jalin Kerja Sama Home Broadband and 5G Innovation

Telkomsel dan Huawei menandatangani dua Strategic Partnership Agreement (SPA) di MWC 2024 Barcelona, fokusnya adalah pada Home Broadband and 5G Innovation serta Talent Development.

Baca Selengkapnya

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

14 Februari 2024

Di Kegiatan KKN, Mahasiswa Undip Ini Atasi Masalah Kelompok Wanita Tani Pakai Sistem Petis

Ketua KWT Desa Ponoware, Sarmi, menyatakan bangga terhadap inovasi yang dibuat oleh Tim I KKN Undip ini.

Baca Selengkapnya

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

30 Januari 2024

Inovasi Kanker Serviks Besutan Peneliti Unair Dikenalkan di Jepang

Peneliti Unair membawa hasil inovasi terapi kanker serviks ke hadapan para peneliti global yang berkumpul di Jepang.

Baca Selengkapnya