Waspada, Ini 9 Modus Penipuan di Internet  

Reporter

Rabu, 19 November 2014 14:23 WIB

Tampilan layar penipuan dengan aplikasi Change Your Facebook Colur. Trend Micro

TEMPO.CO, Jakarta - Apa jadinya ketika Anda tengah asyik berselancar di Internet tiba-tiba muncul iklan, atau penawaran potongan harga? Bisa jadi Anda akan menutup atau justru membukanya karena penasaran. Berhati-hatilah, ini mungkin saja umpan serangan terhadap perangkat, seperti virus dan malware, atau bahkan pencurian data. (Baca: Waspadai Serangan Phishing)

Banyak modus yang digunakan untuk menjebak pengguna Internet. Jebakan kerap muncul di situs atau aplikasi di perangkat mobile. Ini sejalan dengan meningkatnya penetrasi Internet di seluruh dunia yang didukung oleh naiknya pengguna telepon cerdas. (Baca: Tren Baru Pencurian Data dan Sistem)

Dari sekian banyak situs Internet, media sosial dianggap lahan basah bagi pelaku kejahatan dunia maya. Lembaga riset Webcertain Group melaporkan, jumlah pengguna media sosial di Asia-Pasifik diprediksi mencapai 1 miliar hingga akhir 2014.

“Penipuan di media sosial kian populer,” ujar Terrence Tang, Direktur Senior Consumer Business Trend Micro untuk Asia-Pasifik. Trend Micro adalah penyedia sistem keamanan digital.

Salah satu cara yang umum digunakan pelaku kejahatan adalah memancing pengguna Internet untuk mengunduh aplikasi yang di-posting di media sosial. Ada pula penipuan yang meminta calon korban untuk mengklik situs.

<!--more-->

Hasil penelitian Trend Micro mengenai beragam modus ancaman di dunia maya mengelompokkan modus ke dalam sembilan cara. Pertama adalah "Facebook Color Change" yang mengarahkan pengguna ke situs palsu. Nantinya, profil pengguna akan dibajak dan masuknya infeksi pada perangkat.

Selanjutnya adalah "Who Viewed Your Facebook Profile". Bagi sebagian orang, mengetahui siapa yang melihat profil mereka adalah hal yang menarik. Mereka tidak mengetahui bahwa di balik itu, ada ancaman scammer.

Juga ada video yang mencantumkan judul menarik di media sosial, misalnya “Not Safe for Work” atau “Outrageous”. Saat judul tersebut diklik, dalam waktu singkat akan masuk virus ke perangkat.

Berikutnya adalah video telanjang yang muncul dalam bentuk tautan atau iklan. Saat diklik, akan muncul perintah untuk meng-instal updater untuk memperbaiki Flash Player agar dapat menonton video. Modus semacam ini bukan hanya mengancam secara teknis, tetapi juga privasi karena umumnya foto pengguna akan dicuri.

Ada juga aplikasi yang berfungsi seperti InstLike untuk menambah pengikut bagi pengguna Instagram. Aplikasi ini akan mengambil password dan informasi pribadi.

Serupa dengan InstLike, di media sosial Twitter terdapat aplikasi Instant Followers untuk menambah jumlah pengguna dalam waktu singkat. Modus lain yang muncul di Twitter adalah tautan yang umumnya berjudul “Saya baru saja melihat foto Anda” yang ternyata berisi spam.

Platform blog Tumblr pun tidak luput digunakan sebagai media untuk mengancam pengguna Internet. Di Tumblr, modus yang umumnya muncul adalah ajakan untuk membuat akun kencan. Selanjutnya adalah survei palsu yang seolah menawarkan hadiah bagi pengguna Internet.

<!--more-->

Selain media sosial, sasaran empuk serangan dunia maya adalah portal berita. “Biasanya akan banyak modus yang mendompleng peristiwa besar,” ujar Country Leader Trend Micro Indonesia, Dhany Sulistyo, lewat sambungan telepon.

Dhany mencontohkan, umpan akan muncul berupa tautan yang seolah merupakan kelanjutan berita dari peristiwa. Ketika diklik, ternyata merupakan informasi palsu yang mengandung malware.

Dia mengatakan malware jauh lebih berbahaya dibandingkan virus. Malware sifatnya tidak langsung merusak perangkat, namun menjadi jalan bagi peretas untuk membobol data pengguna Internet.

Menurut Dhany, ancaman ini semakin meningkat karena malware kini masuk lewat aplikasi di perangkat bergerak. “Perangkat yang semakin smart juga membuka pintu lebar bagi peretas,” kata Dhany.

Tren serangan dunia maya pun mau tidak mau membuat media sosial semakin waspada. Sebangsa, yang merupakan media sosial buatan Indonesia menempatkan server di tempat khusus. Ini dinilai lebih aman dibandingkan menyewa server di pihak lain.

“Kami menggunakan peranti lunak keamanan di server dan cloud,” ujar Chief Executive Officer dan Principal Founder Sebangsa, Enda Nasution, Selasa pekan lalu.

MARTHA WARTA |
SATWIKA MOVEMENTI

Berita lain:

BEM Indonesia Akan Turunkan Jokowi
Ceu Popong Ajukan Pertanyaan 'Bodoh' di Paripurna
Subsidi BBM ke Sektor Produktif, Ekonom UGM: Bohong

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

17 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

30 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

32 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

36 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

37 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

37 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

39 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

50 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

50 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya