Robot Philae Mendarat di Komet, Lalu 'Tertidur'
Editor
Gabriel Wahyu Titiyoga
Jumat, 21 November 2014 18:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae berhasil mendarat di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Saat ini dia berada dalam kondisi hibernasi karena kehabisan energi. Philae kesulitan mengisi ulang baterai yang mengandalkan cahaya matahari karena posisinya tertutup bayang-bayang tebing.
Sebelum "tertidur", Philae sempat mengirim data-data ke wahana induk Rosetta yang diteruskan ke Pusat Kendali di Darmstadt, Jerman. Satu dari data yang diterima ilmuwan adalah rekaman suara benturan ketika Philae mendarat.
Rekaman berdurasi dua detik itu berisi suara benturan Philae yang menumbuk permukaan komet. Sangat sulit mendaratkan Philae di atas komet yang melaju dengan kecepatan 135 ribu kilometer per jam.
Saat berusaha mendarat, Philae sempat terpental dua kali. Dia sempat melayang satu kilometer di atas komet hingga akhirnya berhasil mendarat, meski meleset dari target lokasi semula. Philae diduga berada di tepi kawah dan di bawah bayang-bayang tebing.
Seperti ditulis Washington Post, 20 November 2014, sensor Cometary Acoustic Surface Sounding Experiment (CASSE) yang dipasang di tungkai Philae berhasil merekam suara tumbukan saat robot itu menyentuh komet untuk pertama kali. Analisis terhadap getaran suara menunjukkan kondisi permukaan komet.
"Philae menyentuh permukaan lunak dengan ketebalan beberapa sentimeter. Beberapa milidetik kemudian, kaki-kakinya menyentuh sesuatu yang keras, mungkin lapisan es di atas Churyumov-Gerasimenko," kata Klaus Seidensticker, ilmuwan di proyek Philae.
<!--more-->
Temuan ini sesuai dengan data yang didapat instrumen MUPUS ketika Philae membentur permukaan komet. Data yang didapatkan sensor itu menunjukkan bahwa pendaratan kedua Philae setelah benturan tidak terjadi seketika. Hal ini mengkonfirmasi dugaan awal para ilmuwan bahwa Philae sempat melayang di atas komet beberapa saat sebelum kembali menyentuh permukaan. (Baca: Mendarat di Komet, Philae Sempat Mental Dua Kali)
Seidensticker dan koleganya di German Aerospace Center cemas ketika mengetahui Philae terpental dan tidak tertambat. Mereka sempat khawatir robot itu tidak bisa mengumpulkan data apa pun dari komet. "Tapi sekarang kami punya data lebih banyak dari yang diharap sebelumnya," katanya. (Baca juga: Robot Philae Temukan Molekul Organik di Komet 67P)
Ilmuwan berharap baterai Philae bisa terisi ulang ketika komet itu mendekati matahari dan mendapat lebih banyak cahaya. Adapun Rosetta yang berada dalam kondisi prima terus melakukan observasi sembari melayang mengitari komet di ketinggian sekitar 30 kilometer.
Misi Rosetta yang dijalankan Badan Antariksa Eropa (ESA) itu adalah rekor perdana pendaratan wahana di atas komet. Komet itu diperkirakan mencapai titik terdekatnya dengan matahari yang berjarak 186 juta kilometer pada 13 Agustus tahun depan. (Baca juga:Rosetta Kawal Komet 67P Mendekati Matahari)
ESA | WASHINGTON POST | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Terpopuler:
Peneliti ITB: Ponsel Lokal Terbentur Citra Buruk
Kompetisi Drone Nasional Diikuti 13 Tim
Tiga Tokoh Indonesia Raih Kenton Miller Award
Musikus Punya Memori Lebih Kuat
Perempuan Berpenyakit Jantung Lebih Gampang Stres