Robot Philae Mendarat di Komet, Lalu 'Tertidur'  

Reporter

Jumat, 21 November 2014 18:06 WIB

Sejumlah ilmuwan merayakan keberhasilan pendaratan pesawat tak berawak Philae di ruang kendali utama European Space Agency di Darmstadt, Jerman, 12 November 2014. AP/Michael Probst

TEMPO.CO, Jakarta - Robot Philae berhasil mendarat di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Saat ini dia berada dalam kondisi hibernasi karena kehabisan energi. Philae kesulitan mengisi ulang baterai yang mengandalkan cahaya matahari karena posisinya tertutup bayang-bayang tebing.

Sebelum "tertidur", Philae sempat mengirim data-data ke wahana induk Rosetta yang diteruskan ke Pusat Kendali di Darmstadt, Jerman. Satu dari data yang diterima ilmuwan adalah rekaman suara benturan ketika Philae mendarat.

Rekaman berdurasi dua detik itu berisi suara benturan Philae yang menumbuk permukaan komet. Sangat sulit mendaratkan Philae di atas komet yang melaju dengan kecepatan 135 ribu kilometer per jam.

Saat berusaha mendarat, Philae sempat terpental dua kali. Dia sempat melayang satu kilometer di atas komet hingga akhirnya berhasil mendarat, meski meleset dari target lokasi semula. Philae diduga berada di tepi kawah dan di bawah bayang-bayang tebing.

Seperti ditulis Washington Post, 20 November 2014, sensor Cometary Acoustic Surface Sounding Experiment (CASSE) yang dipasang di tungkai Philae berhasil merekam suara tumbukan saat robot itu menyentuh komet untuk pertama kali. Analisis terhadap getaran suara menunjukkan kondisi permukaan komet.

"Philae menyentuh permukaan lunak dengan ketebalan beberapa sentimeter. Beberapa milidetik kemudian, kaki-kakinya menyentuh sesuatu yang keras, mungkin lapisan es di atas Churyumov-Gerasimenko," kata Klaus Seidensticker, ilmuwan di proyek Philae.

<!--more-->

Temuan ini sesuai dengan data yang didapat instrumen MUPUS ketika Philae membentur permukaan komet. Data yang didapatkan sensor itu menunjukkan bahwa pendaratan kedua Philae setelah benturan tidak terjadi seketika. Hal ini mengkonfirmasi dugaan awal para ilmuwan bahwa Philae sempat melayang di atas komet beberapa saat sebelum kembali menyentuh permukaan. (Baca: Mendarat di Komet, Philae Sempat Mental Dua Kali)

Seidensticker dan koleganya di German Aerospace Center cemas ketika mengetahui Philae terpental dan tidak tertambat. Mereka sempat khawatir robot itu tidak bisa mengumpulkan data apa pun dari komet. "Tapi sekarang kami punya data lebih banyak dari yang diharap sebelumnya," katanya. (Baca juga: Robot Philae Temukan Molekul Organik di Komet 67P)

Ilmuwan berharap baterai Philae bisa terisi ulang ketika komet itu mendekati matahari dan mendapat lebih banyak cahaya. Adapun Rosetta yang berada dalam kondisi prima terus melakukan observasi sembari melayang mengitari komet di ketinggian sekitar 30 kilometer.

Misi Rosetta yang dijalankan Badan Antariksa Eropa (ESA) itu adalah rekor perdana pendaratan wahana di atas komet. Komet itu diperkirakan mencapai titik terdekatnya dengan matahari yang berjarak 186 juta kilometer pada 13 Agustus tahun depan. (Baca juga:Rosetta Kawal Komet 67P Mendekati Matahari)

ESA | WASHINGTON POST | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Terpopuler:
Peneliti ITB: Ponsel Lokal Terbentur Citra Buruk
Kompetisi Drone Nasional Diikuti 13 Tim
Tiga Tokoh Indonesia Raih Kenton Miller Award
Musikus Punya Memori Lebih Kuat
Perempuan Berpenyakit Jantung Lebih Gampang Stres

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya