Peneliti Ungkap Metode Orang Tertidur

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 1 Desember 2014 22:40 WIB

Seorang pekerja Jepang tertidur di sebuah taman, yang masing menggunakan pakaian kerja. Soerang yang menamakan dirinya 'salarymen' ingin merubah para pekerja jepang agar tidak mabuk setelah bekerja. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Massachusetts – Para peneliti dari Massachusetts General Hospital telah mengembangkan metode untuk melacak secara akurat proses tidur seseorang. Dalam laporan mereka di jurnal PLOS Computational Biology Oktober kemarin, tim menjelaskan bagaimana pengukuran fisiologis memberikan gambaran lebih baik tentang proses tertidur.

Selain menjadi sumbangan penelitian untuk masa mendatang, Michael Prerau, seorang pakar kesehatan dari Department of Anhastesia di MGH, mengklaim metode ini dapat memberikan pemahaman tentang gangguan tidur. “Kini kamu dapat memetakan seluruh lintasan neurologis dan aktivitas fisiologis dari bangun tidur hingga tidur kembali,” kata dia seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 1 Desember 2014.

Dengan mengukur perubahan dinamis dalam aktivitas otak dan perilaku fisik selama masa transisi tidur, dalam laporannya peneliti berpendapat, penyakit gangguan tidur juga dapat dideteksi. Misalnya, kata dia, insomnia dan narkolepsi.

Sebelumnya telah ditemukan metode melalui isyarat pendengaran. Metode pengukuran ini digunakan di sebagian besar perusahaan penghasil perangkat tidur.

Dalam eksperimennya, para peneliti meminta peserta penelitian untuk memegang bola karet kecil di satu tangan. Mereka diminta untuk menekan bola pada setiap embusan napas. Sebuah sarung tangan khusus yang terbuat dari elektroda juga digunakan untuk mendeteksi gerakan.

Dengan cara tersebut, pernapasan peserta dilihat sebagai stimulus, dan meremas bola dianggap sebagai tindakan respons. Pelacakan proses peremasan bola dan pola pernapasan ini mencerminkan proses bertahap tidur.

Pada saat yang sama, peneliti juga melakukan pembacaan EEG dengan melacak tiga pola gelombang otak yang terkait dengan proses tidur. Peneliti melihat penurunan pada rentang frekuensi alfa dan meningkatnya daya di frekuensi delta dan theta.

Peneliti menyebut kombinasi pelacakan ini—kekuatan dan lamanya meremas bola, serta perubahan gelombang otak—dengan probabilitas bangun. “Perkiraan sejauh mana peserta terjaga dan lamanya transisi tidur,” ujar Prerau.

Prerau mengatakan pengujian ini tak hanya mengungkap lamanya seseorang tertidur. Melainkan, juga mengungkap perbedaan cara seseorang terlelap. Dia dan rekan penelitian percaya, penelitian ini dapat mendiagnosis timbulnya rasa kantuk.

SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB

Berita Lain:
Shadow of Mordor, Game antara The Hobbit dan LOTR
Vivo Xshot, Ponsel dengan Lensa F/1.8
LG G3 Stylus, Mencatat Cepat Berkat Stylus

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya