Astronom Bosscha Ajak Memotret Komet Lovejoy

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 17:07 WIB

Komet Lovejoy kini dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia. Dalam kurun waktu 3 hari kedepan komet ini berada di rasi bintang taurus. Melalui aplikasi Stellarium, akan mempermudah kita menemukan komet tersebut, bahkan aplikasi tersebut sudah tersedia untuk sistem operasi android. spaceweathergallery.com

TEMPO.CO, Bandung : Astronom di Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Mohamad Irfan mengajak pemilik kamera untuk mengabadikan komet Lovejoy yang sedang melintas dekat bumi. Komet terang yang kepalanya berwarna hijau itu baru akan kembali terlihat ribuan tahun lagi.

"Soal hasil fotonya bagus atau tidak itu belakangan, yang penting pengalaman langsung kita melihat benda langit," ujarnya, Rabu, 14 Januari 2015.

Irfan sejak dua malam lalu telah menjajal kamera DSLR (digital single lens reflect) miliknya untuk 'menangkap' penampakan komet Lovejoy di komplek Observatorium Bosccha. Memakai lensa kamera normal 50 milimeter, ia mengatur bukaan lensanya ke ukuran terbesar, kecepatan ISO 1600, dan waktu eksposur 30 detik. "Sayang kalau yang punya kamera tidak diberdayakan, padahal komet itu sedang di atas kepala kita setiap malam sekarang,"kata dia. (Baca:Ke Matahari, Komet Lovejoy Ungkap Rahasia Korona)

Komet yang sedang menuju matahari itu terlihat jelas dari bumi saat langit gelap tanpa terganggu awan dan polusi cahaya kota. Beberapa hari ini, kata Irfan, langit malam di atas Observatoium selalu berawan. "Pekan lalu langit masih cerah oleh sinar purnama, tiga hari ini malamnya sering berawan," ujarnya. Komet itu akan hilang dari pandangan atau seolah tenggelam pada pukul 03.00 WIB dinihari.

Waktu pengamatan terbaik yang dipilih mulai dari sekitar pukul 19.00-20.00 WIB. Jika cuaca sempat cerah, komet itu akan terlihat di atas kepala dengan ketinggian sekitar 70 derajat dari horison, dengan arah pandang ke utara. Dengan kamera seperti itu, Irfan memperkirakan, komet Lovejoy akan terekam sebagai obyek yang agak menyebar wujudnya berwarna kehijauan. "Kalau punya teleskop bisa lebih bagus hasilnya," kata dia.

Penggemar fotografi benda langit di Bandung, Denny Mandey, dua hari ini juga berburu komet Lovejoy. Namun sejauh ini hingga dinanti sampai tengah malam, kameranya yang dibantu teropong ukuran lensa bergaris tengah 28 sentimeter, belum menghasilkan gambar apik karena cuaca mendung. "Saya ingin fokus memotret inti komet," ujar pengajar di Astronomi ITB berusia 35 tahun itu.

Selain teropong, alat bantu lainnya untuk memotret komet Lovejoy yakni lensa tele atau jarak jauh. Dalam pengamatan komet ini, astronom Observatorium Bosscha tidak menelitinya secara khusus. Tempat itu juga tidak dibuka untuk umum sebagai lokasi pengamatan.

ANWAR SISWADI

Baca juga:
Alpukat dan Bawang Putih Bisa Turunkan Kolestrol
Versi Baru Honda Vario, Ini Fitur Uniknya
Petisi Online #TarikBudi Dekati 20 Ribu
NaCl, Musuh Terbesar Tim DVI Korban Air Asia

Berita terkait

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

30 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.

Baca Selengkapnya

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).

Baca Selengkapnya

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.

Baca Selengkapnya

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

1 Februari 2023

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

Komet bisa diamati hingga akhir Februari.

Baca Selengkapnya

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

18 Januari 2023

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

17 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet Langka C/2022 E3 (ZTF) Melintas Dekat Bumi Februari

Komet berwarna biru dan hijau terang, serta emas pada bagian ekornya itu diperkirakan mendekati bumi terakhir kali saat Neanderthal menjelajahi Bumi.

Baca Selengkapnya

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

10 Januari 2023

Setelah 50.000 Tahun, Komet C/2022 E3 Kembali Mendekati Bumi, Bisa Diamati Kamis

Komet, yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), akan mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari.

Baca Selengkapnya

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

6 Oktober 2022

Ditabrak DART, Asteroid Dimorphos Ciptakan Ekor Puing 10 Ribu Kilometer

Dua hari setelah misi DART, gambar dari Teleskop SOAR menunjukkan asteroid Dimorphos membentang dari tengah ke tepi kanan gambar.

Baca Selengkapnya

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

25 Juli 2022

Komet K2 dari Awan Oort Melintasi Bumi Menuju Matahari

Komet K2 melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar dua kali jarak Bumi ke Matahari.

Baca Selengkapnya