Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

image-gnews
Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari.  (OAIL)
Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka yang bernama C/2022 E3 (ZTF) menggunakan Teleskop OZT-ALTS, Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00 - 05.15 WIB dini hari. (OAIL)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komet langka yang bergerak mendekati Matahari, Komet C/2022 E3 (ZTF), mencapai titik terdekatnya dengan Matahari, yang juga dikenal sebagai perihelionnya, pada hari Kamis, 12 Januari 2023. Komet mencapai jarak sekitar 160 juta kilometer dari Matahari. 

Mengikuti perihelion, komet itu kemudian akan bergerak menuju Bumi, yang membuat pendekatan terdekatnya ke planet kita (perigee) pada 2 Februari dengan jarak 42 juta kilometer.

Pusat Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) berhasil mengabadikan komet langka tersebut pada hari Senin, 16 Januari 2023, pukul 05.00-05.15 WIB dini hari.

Aditya Abdillah Yusuf, peneliti OAIL, menyatakan kegembiraannya berhasil mendapatkan objek langka itu mengingat langit Lampung kerap mendung pada dini hari.

“Seneng sih, akhirnya tertangkap setelah sekian hari mendung. Secara ajaib langit subuh cerah,” tulis Aditya lewat pesan singkat, 18 Januari 2023. Dan sekarang, langit kembali mendung. Pengambilan gambar tersebut dilakukan di kampus ITERA secara remote dengan menggunakan teleskop robotik OZT-ALTS.

Kegembiraan lain Aditya karena teleskop robotik berfungsi dengan baik. “Alat ini dirakit dan operasional sejak akhir 2021. Tapi baru pertama kali ini digunakan untuk melakukan pengamatan komet,” jelasnya.

Menurutnya, teleskop robotik OZT-ALTS sebenarnya dikhususkan untuk melihat hilal atau bulan. “Akan tetapi bisa kita lihat potensialnya untuk melakukan pengamatan lain, seperti komet, exoplanet, maupun nebula,” ujar Aditya.

Komet C/2022 E3 (ZTF)

Komet merupakan benda langit besar dengan ekor panjang dan terbuat dari debu dan es serta mengorbit pada Matahari. Komet C/2022 E3 (ZTF) ditemukan oleh astronom Bryce Bolin dan Frank Masci menggunakan data dari Zwicky Transient Facility (ZTF) pada 2 Maret 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komet ini disebut langka karena orbitnya yang berbentuk hiperbola sehingga mengakibatkan kedatangannya hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

Menurut periodenya, komet dibagi menjadi dua jenis. Pertama, komet periode pendek dengan lama waktu mengorbit Matahari kurang dari 200 tahun, sedangkan periode panjang dengan jangka waktu 200 hingga jutaan tahun. Secara umum terdapat tiga jenis orbit komet, yaitu elips, parabola, dan hiperbola.

Kiprah OAIL lainnya

Sebelumnya, sampah antariksa besar, bekas roket peluncuran RRT CZ5B berbobot sekitar 20 ton berukuran 30 meter telah terkonfirmasi melewati beberapa negara. Selain Malaysia dan Filipina, beberapa provinsi di Indonesia juga dilewati, di antaranya adalah Lampung.

OAIL juga berhasil merekam sampah antariksa tersebut. Aditya yang saat itu juga termasuk tim pengamat sangat gembira berhasil mendapatkan objek yang ramai menjadi perbincangan.

ITERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

7 hari lalu

Komet Halley (ESA)
Hujan Meteor dari Ekor Komet Halley, Mengenal Komet Halley

Puncak hujan meteor adalah meteornya ini bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley


Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

7 hari lalu

Sebuah meteor melesat di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Mengenal Hujan Meteor dan 5 Jenis Meteorid

Dua hari lalu terjadi hujan meteor yang bisa dilihat di langit dari Indonesia, Meteor dan Meteorid ternyata berbeda, begini selengkapnya.


Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

8 hari lalu

Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) hari pertama. Istimewa
Gagal Ikut SNBT 2024? Jalur Pendaftaran Mandiri Itera Ini Bisa Dijajal

Institut Teknologi Sumatera (Itera) membuka peluang tes Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) Barat hingga Juni 2024.


2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

15 hari lalu

Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Foto : ITERA
2.089 Peserta Akan Ikuti UTBK SNBT di Itera, Ini Ketentuannya dari Panitia

Sebanyak 2.089 peserta akan mengikuti UTBK SNBT 2024 di Institut Teknologi Sumatera atau Itera, besok.


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

44 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

18 Januari 2024

Rektor Institut Teknologi Sumatera (Itera) Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha (kiri) dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (kanan). Rabu, (17/1/2024). (ANTARA/HO-Humas Itera)
Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.


Cerita Natasya, Alumni Itera Peraih Beasiswa Bergengsi dari Pemerintah Malaysia

25 Desember 2023

Natasya Salsabiila, alumni Itera yang menjadi satu dari delapan penerima beasiswa MTCP dari Pemerintah Malaysia tahun 2023. Istimewa
Cerita Natasya, Alumni Itera Peraih Beasiswa Bergengsi dari Pemerintah Malaysia

Natasya Salsabiila, lulusan Teknik Elektro Itera meraih beasiswa Malaysian Technical Cooperation Programme. Beasiswa diberikan Pemerintah Malaysia.


Larangan LGBT di UGM, Peneliti Desak Segera Dicabut

15 Desember 2023

Surat Edaran larangan LGBT di Fakultas Teknik UGM. Dok. Istimewa
Larangan LGBT di UGM, Peneliti Desak Segera Dicabut

Peneliti menilai larangan bagi LGBT di Kampus UGM sebagai bentuk diskriminasi yang tak sesuai dengan prinsip universal pendidikan.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Melihat Prototipe Kapal Buatan Mahasiswa Itera yang Raih Juara Nasional KKCTBN 2023

8 November 2023

Prototipe kapal buatan mahasiswa ITERA yang raih juara nasional. Dok. iTERA
Melihat Prototipe Kapal Buatan Mahasiswa Itera yang Raih Juara Nasional KKCTBN 2023

Tim Itera ini merupakan komunitas yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan di bidang maritim yang berdiri baru satu tahun.