Terungkap, Perilaku dan Gaya Gurita Saat Bercinta  

Reporter

Selasa, 3 Februari 2015 16:55 WIB

Gurita dapat tumbuh sangat besar, bahkan ada yang mencapai 10 meter. Gurita jenis hewan yang ditubuhnya tidak terdapat tulang, sehingga memungkinkan dirinya bergerak fleksibel memasuki celah-celah sempit, 20 Januari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Lethbridge – Sering dianggap sebagai invertebrata (hewan tanpa tulang punggung) yang cerdas di bumi, gurita ternyata mampu menggunakan katup mulut dan mengubah warna tubuh mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan. Mereka menggunakan kecerdasannya untuk bertahan hidup, termasuk menghindar dari pasangan kanibalnya.

Setidaknya ada sekitar seratus spesies gurita dalam satu genus Octopus. “Dan setidaknya ada 150 spesies dari genus lain,” kata Jennifer Mather, ahli cephalopoda dari University of Lethbridge, Kanada, seperti dikutip dari Live Science. Bersama timnya, Mather meneliti selusin spesies gurita.

Mather mengatakan gurita merupakan hewan yang berumur pendek. “Paling cepat mereka dapat hidup enam bulan saja,” ujarnya. Mereka menghabiskan masa muda mereka sendiri dan berkembang sampai kematangan seksual.

Memang belum jelas bagaimana cara gurita jantan dewasa dan betina saling bertemu di hamparan laut yang luas. Tapi, kata dia, gurita jantan menghabiskan hidup mereka untuk mencari pasangan. Sedangkan gurita betina hanya berdiam diri.

Gurita, kata Mather, merupakan hewan soliter. Karena itu, gurita jantan tak akan memilih-milih pasangan mereka untuk melakukan hubungan seksual. Gurita betina pun tak akan pernah menolak ajakan gurita jantan untuk bercinta. “Namun, bukan berarti gurita tidak pintar bercinta.”

Pada umumnya, gurita jantan spesies Octopus vulgaris biasanya membuka lubang pengisap besar di bawah tentakel mereka untuk menandakan diri sebagai ‘si jantan’. Gurita jantan melakukan tindakan tersebut di hadapan gurita betina besar yang menyerang dan hendak memakannya. Mereka juga akan mengubah warna tubuh menjadi lebih pucat.

Sedangkan gurita jantan dari spesies Octopus cyanea akan berdiri tegak seperti menara di atas calon pasangan saat ingin bercinta. Saat mendekat ke calon pasangannya, gurita jenis ini akan mengedipkan garis-garis hitam khas miliknya.

Spesies Abdopus aculeatushas merupakan jenis gurita yang memiliki perilaku seksual paling kompleks. Sekumpulan laki-laki spesies ini akan menjaga gurita betina dari gurita jantan jenis lainnya. Jika jantan dari spesies lain datang, ‘si jantan’ akan melakukan pertarungan yang berujung kematian.

Untuk mengidentifikasi jenis kelamin mereka, laki-laki A. Aculeatus menjaga pola hitam-putih di tubuh mereka. Sementara pola khas milik ‘si betina’ tetap disamarkan. Dua ekor gurita berjenis kelamin berbeda dari jenis ini akan salin menyampaikan sinyal secara diam-diam agar tak diketahui spesies lain.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya