Es di Greenland Mencair, Apa yang Akan Terjadi?

Reporter

Senin, 2 Maret 2015 17:00 WIB

Greenland

TEMPO.CO, Aarhus – Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin ahli geologi asal Denmark, Nicolaj Krog Larsen, berhasil menghitung seberapa besar hamparan gletser di Greenland bereaksi pada periode pemanasan 5.000-8.000 tahun lalu. Suhu kondisi bumi saat itu empat derajat lebih hangat dibandingkan sekarang.

Dalam studi ini, para peneliti fokus pada seberapa cepat gletser di Greenland mencair. Para peneliti menghabiskan enam kali musim panas bermukim di danau es Greenland untuk mencari jawaban tersebut.

“Danau es dipilih karena dianggap dapat mewakili proses melelehnya es dari waktu ke waktu,” kata Larsen, profesor geologi di Aarhus University, Denmark, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 2 Maret 2015. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Geology.

Dari hasil pengamatan di lapangan tersebut, studi ini mengungkap pencairan gletser di Greenland menyebabkan hilangnya berat massa es sebesar 100 gigaton per tahun. Pencairan ini terus terjadi selama 3.000 tahun.

Imbas dari proses tersebut, kata Larsen, adalah permukaan air laut di bumi naik setinggi 16 sentimeter. Jumlah kenaikan permukaan air laut tersebut terbilang cukup besar. Sebab, itu hampir setara dengan pencairan es di Kutub Utara yang mencapai 400 gigaton per tahun selama 25 tahun terakhir.

Larsen memprediksi kondisi laut akan semakin parah pada 2100. “Greenland dan Kutub Utara akan bersuhu tujuh derajat lebih panas dari sekarang,” ujarnya.

Apakah permukaan air laut akan semakin tinggi pada tahun itu? Dia menjawab, “Iya. Itu pasti.” Namun Larsen masih belum bisa menghitung angka pastinya.

“Gletser selalu meninggalkan bukti tentang kehadiran mereka di lanskap bumi,” ujarnya. Karena itu, Larsen menganggap penting pengukuran yang dilakukannya untuk mengetahui masa depan lanskap bumi.

SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya