Terungkap, Hormon Cinta Akrabkan Anjing dan Manusia

Reporter

Minggu, 19 April 2015 22:00 WIB

Seorang anak melihat anjingnya dalam acara pecinta kucing dan anjing "Aku Dan Mereka Berbagi Cinta" di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 4 April 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Kanagawa - Pertanyaan besar mengapa anjing kerap menatap “mesra” kepada majikannya dan sebaliknya terjawab lewat penelitian profesor kedokteran hewan di Companion Animal Research Lab, Universitas Azabu Kanagawa, Jepang Takefumi Kikusui. Dia dan koleganya mengukur peningkatan kadar hormon oksitosin alias hormon cinta pada sejumlah anjing dan pemiliknya sebelum dan sesudah keduanya menghabiskan waktu bersama selama 30 menit.


Hormon tersebut diukur setelah pemilik anjing menghabiskan waktu yang berkualitas dengan menatap mata anjing, membelai, dan berbicara dengan hewan berbulu itu. Hasilnya, baik anjing maupun manusia, si pemilik, menunjukkan adanya peningkatan kadar oksitosin di urine mereka. "Terlebih lagi, semakin banyak oksitosin pada manusia, semakin banyak pula oksitosin pada anjing," kata Kikusui kepada Live Science, 16 April 2015.


Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science itu juga menunjukkan eksperiman serupa yang dilakukan pada serigala dan manusia tidak menunjukkan ada hubungan peningkatan oksitosin pada dua spesias itu. Pada eksperimen kedua, peneliti menyemprotkan hormon oksitosin pada lubang hidung anjing dan menemukan anjing betina menatap lebih lama pada pemiliknya setelah itu. Hasilnya, hormon oksitosin anak anjing dan manusia meningkat. "Terjadi umpan balik oksitosin yang melintasi batas spesies, setidaknya pada manusia dan anjing,” kata Kikusui.


Ketika orang menyebut anjing mereka sebagai “bayi berbulu”, mereka mungkin memiliki suatu hubungan, setidaknya pada level kimia. Anjing lewat tatapan mata ternyata dapat meningkatkan horman cinta oksitosin ketika berinteraksi dengan pemiliknya. Umpan balik positif dalam konteks oksitosin ini serupa dengan yang terjadi ketika seorang ibu menatap pada bayi yang baru lahir.


Karena anjing tidak menggunakan kontak mata sebagai cara memperoleh ikatan dengan anjing lain, penelitian ini menunjukkan bahwa teman terbaik manusia itu mungkin mendapat tempat berharga di hati manusia yang dimulai sejak zaman manusia purba. "Kita manusia menggunakan tatapan mata untuk berkomunikasi dengan orang lain dan sangat sensitif terhadap kontak mata," kata Kikusui. "Karena itu, anjing yang bisa menggunakan tatapan mata kepada pemilik secara efisien akan memiliki manfaat lebih dari manusia."


Advertising
Advertising

Oksitosin pada manusia memicu gairah bekerja, mengurangi stres dan membantu anggota kelompok mengenali anggota individu. Pada manusia, baik ibu dan bayi mendapatkan lonjakan oksitosin selama menyusui dan mereka akan menghabiskan berjam-jam menatap satu sama lain. Masing-masing individu memicu pelepasan oksitosin yang lain.


Tetapi dalam semua mamalia, peran utama oksitosin adalah untuk membantu orang tua dan bayinya. Misalnya, ketika anak anjing dipisahkan dari induk mereka, mereka memancarkan serangkaian suara ultrasonik yang memacu induk untuk melepaskan lebih banyak oksitosin dan untuk meraih anak mereka. Ini jenis hormon yang mendorong induk memelihara dan menyayangi anaknya.


LIVE SCIENCE | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

13 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya